Aschida, Feliks Chu Junloi (2024) Kajian Karakteristik Fisik Dan Antioksidan Fenolik Madu Kelulut Asal Desa Jawa Tengah, Desa Galang, Dan Desa Parit Baru, Kalimantan Barat. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
![]() |
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_C1061201034.pdf - Published Version Download (554kB) |
![]() |
Text (C1061201034_FELIKS CHU JUNLOI ASCHIDA)
C1061201034_FELIKS CHU JUNLOI ASCHIDA.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Madu merupakan zat alami yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar bunga. Madu diketahui memiliki aktivitas antioksidan enzimatik dan non enzimatik. Madu mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik fisik dan aktivitas antioksidan madu kelulut yang diambil dari tiga lokasi berbeda di Kalimantan Barat, yaitu Desa Jawa Tengah, Desa Galang, dan Desa Parit Baru. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas madu kelulut berdasarkan parameter fisik, seperti warna, viskositas, total padatan terlarut, serta aktivitas antioksidannya. Pengujian dilakukan menggunakan beberapa metode, termasuk viskometer untuk mengukur viskositas, refraktometer untuk total padatan terlarut, colorimeter untuk warna, dan metode DPPH untuk aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak geografis berpengaruh nyata pada sifat fisik dan aktivitas antioksidan madu kelulut, madu yang berasal dari daerah yang berbeda memiliki karakteristik fisik dan aktivias antioksidan yang berbeda pula. Selain itu didapatkan juga hasil bahwa madu kelulut dari Desa Galang memiliki kualitas tertinggi, dengan nilai total padatan terlarut sebesar 65,44 °Brix, viskositas sebesar 0,408 poise, dan aktivitas antioksidan sebesar 69,76%. Madu dari Desa Galang juga memiliki warna yang lebih cerah (L* 26,37), serta kandungan senyawa fenol, flavonoid, dan terpenoid yang lebih tinggi dibandingkan sampel lainnya, memberikan manfaat biologis yang lebih baik. Sebaliknya, madu dari Desa Parit Baru memiliki viskositas terendah, menunjukkan konsistensi yang lebih encer dibandingkan madu dari lokasi lain. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan geografis dan sumber nektar dari ketiga lokasi tersebut mempengaruhi kualitas madu kelulut. Madu dari Desa Galang terbukti paling unggul dalam hal karakteristik fisikokimia dan aktivitas antioksidan dibandingkan madu dari Desa Jawa Tengah dan Desa Parit Baru.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 640 Manajemen rumah dan keluarga > 641 Makanan dan minuman | ||||||
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu dan Teknologi Pangan S1 | ||||||
Depositing User: | Rudiarti Rudiarti | ||||||
Date Deposited: | 12 Sep 2025 02:34 | ||||||
Last Modified: | 12 Sep 2025 02:34 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/3732 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |