Perbandingan Aspal Shell Dan Aspal Elastobond Melalui Sistem Pengujian Marshall Pada Campuran Laston AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course)

Evan, Evan (2023) Perbandingan Aspal Shell Dan Aspal Elastobond Melalui Sistem Pengujian Marshall Pada Campuran Laston AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course). Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_D1011181002.pdf - Published Version Download (128kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_D1011181002.pdf - Published Version Download (264kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_D1011181002.pdf - Published Version Download (89kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_D1011181002.pdf - Published Version Download (87kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_D1011181002.pdf - Published Version Download (124kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_D1011181002.pdf - Published Version Download (106kB)
	Text (Daftar Lain) Daflain_D1011181002.pdf - Published Version Download (108kB)
	Text (Bab I) Bab1_D1011181002.pdf - Published Version Download (158kB)
	Text (Bab II) Bab2_D1011181002.pdf - Published Version Download (850kB)
	Text (Bab III) Bab3_D1011181002.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (318kB)
	Text (Bab IV) Bab4_D1011181002.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (900kB)
	Text (Bab V) Bab5_D1011181002.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (142kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_D1011181002.pdf - Published Version Download (120kB)
	Text (D1011181002_EVAN) D1011181002_EVAN.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Di Indonesia, perkerasan jalan umumnya menggunakan lapis campuran aspal panas, aspal beton (Asphalt Concrete) dan lapis tipis aspal beton (Hot Rolled Sheet), tetapi lapisan ini sering mengalami kerusakan dini akibat pengaruh iklim dan peningkatan volume lalu lintas yang tinggi.Oleh karena itu, dibutuhkan perkerasan yang fleksibel dan memiliki durabilitas tinggi.Perencanaann untuk membuat campuran aspal panas (hotmix) khususnya pada perkerasan Asphalt Concrete-Wearing Course (Lastoon-Lapis Aus) dimulai dari pemeriksaan material agregatdan bitumen/aspal. Dalam penelitian ini agregat yang digunakan adalah agregat kasar dan agregat halus, yang mana batu 1/1 dan batu 0,5 adalah agregat kasar, dan abu batu, pasir dan filler adalah agregat halus. Untuk aspal yang dipakai adalah aspal Shell pen 60/70 dan aspal Polimer Elastomer/Elastobond. Dari kedua material agregat dan aspal tersebut apabila telah memenuhi spesiifikasi Bina Marga Tahun 2018 revisi 2, baru kemudian dibuat sejumlah benda uji yangselanjutnya akan dilakukan pengujian dengan alat Marshall.Untuk sampel yang diibuat pada penelitian ini adalah sampel yang menggunakan aspalShell pen 60/70, aspal polimer elastomer(Elastobond), dan campuran dari keduanya dengan variasi10:90,20:80,30:70,40:60,50:50. Dari pengujian Marshall didapat parameter penting yaitu Stabilitas, Flow/Kelelehan, Void In The Mixture(VIM), Void in The Mineral Aggregate(VMA), Voids Filledwith Bitumen (VFB), dan Marshall Quotient (MQ).Pada campuran dengan variasi aspal 40:60 (40% aspal Shell pen 60/70 dan 60% aspal Elastobond) memiliki nilai stabilitas yang paling tinggi diantara campuran lainnya yaitu 936,80 Kg,Flow 3,1mm, VIM 3,72%, VMA 16,63%, VFB 87,71%, dan MQ 302,48 (Kg/mm).

Actions (login required)

View Item