Erindayanti, Erindayanti (2022) Ekobiologi Ikan Buntal Hijau (Tetraodon Nigroviridis) di Sungai Itik Kabupaten Kubu Raya. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
Text (Cover)
Cover_C1101171023.pdf - Published Version Download (84kB) |
|
Text (Yuridis)
Yuridis_C1101171023.pdf - Published Version Download (110kB) |
|
Text (Abstrak)
Abstrak_C1101171023.pdf - Published Version Download (14kB) |
|
Text (Kata Pengantar)
Kapeng_C1101171023.pdf - Updated Version Download (11kB) |
|
Text (Daftar Isi)
Dafis_C1101171023.pdf - Published Version Download (11kB) |
|
Text (Daftar Lain)
Daflain_C1101171023.pdf - Published Version Download (13kB) |
|
Text (Bab I)
Bab1_C1101171023.pdf - Published Version Download (24kB) |
|
Text (Bab II)
Bab2_C1101171023.pdf - Published Version Download (169kB) |
|
Text (Bab III)
Bab3_C1101171023.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (509kB) |
|
Text (Bab IV)
Bab4_C1101171023.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (676kB) |
|
Text (Bab V)
Bab5_C1101171023.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus_C1101171023.pdf - Updated Version Download (170kB) |
|
Text (Surat Pernyataan)
SP_C1101171023.pdf - Published Version Download (130kB) |
|
Text (Lampiran)
Lamp_C1101171023.pdf - Accepted Version Download (809kB) |
Abstract
Ikan buntal hijau atau Tetraodon nigroviridis termasuk ke dalam famili Tetraodontidae yang memiliki tubuh berbentuk torpedo, terdapat tutul berwarna hitam di tubuhnya dengan punggung warna hijau jenuh, kulit tubuh yang sangat lembut dengan duri kecil, dan gigi yang berbentuk paruh. Karakteristik lain dari ikan tersebut yaitu selain memiliki kandungan metabolit primer yang cukup lengkap terutama asam aminonya, ikan buntal juga memiliki kandungan metabolit sekunder berupa racun yang bernama tetrodotoxin (TTX) yang dapat dimanfaatkan sebagai obat anastesi dan obat untuk mengurangi rasa sakit kronis yang dialami pasien kanker. Pada dasarnya ikan ini memiliki banyak manfaat dan khasiat apabila dikonsumsi, namun racun tetraodotoxin yang dimiliki organ dalamnya dapat menyebabkan kematian pada manusia. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan dengan keterampilan khusus untuk mengolah ikan buntal agar dapat dikonsumsi dengan aman. Di negara lain seperti Jepang, komoditas ini memiliki nilai jual tinggi selain ikan tuna dan salmon, untuk dapat menyajikan ikan buntal para koki di Jepang harus mendapatkan sertifikasi dari Pemerintah yang sebelumnya dilatih secara khusus untuk mengolah ikan tersebut (Fitrial 2003 dalam Suryani, 2013). Kajian tentang ikan buntal hijau masih kurang termasuk diantaranya adalah kajian tentang ekobiologi. Ekobiologi merupakan gabungan dari kata ekologi dan biologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya, dengan kata lain ekobiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan atau interaksi makhluk hidup dengan lingkungan baik biotik dan abiotiknya (Akbar, 2017). Manfaat mempelajari ekobiologi yaitu untuk menjaga kelestarian sumberdaya tersebut dengan cara mengenal perilaku makhluk hidup dan hubungannya dengan lingkungan. Ekobiologi penting dilakukan sebagai pendukung dalam pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan. Sungai Itik merupakan sungai yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan luas wilayah ± 1.800-an Ha. Sungai Itik memiliki panjang yang relatif lebih pendek bila dibandingkan sungai-sungai pada umumnya yaitu dengan panjang sungai 3,38 km dan lebar sungai 0,03 km. Sungai itik terletak di sebelah Utara Desa Jeruju Besar, ii sebelah Timur Desa Sungai Rengas, sebelah Selatan Desa Sungai Kakap, dan sebelah Barat Laut Natuna. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat ikan buntal hijau ditemukan di Sungai Itik Kabupaten Kubu Raya. Perairan Sungai Itik memegang peranan penting bagi masyarakat setempat yaitu dimanfaatkan untuk menangkap beberapa jenis ikan dan udang, termasuk juga ikan buntal hijau. Penelitian ekobiologi ikan buntal hijau (Tetraodon nigroviridis) di Sungai Itik Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2022. Metode yang digunakan adalah metode Purposive Sampling dengan memilih daerah lokasi penelitian berdasarkan perbedaan karakteristik perairan. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga stasiun yang terdiri dari stasiun I lingkungan sekitar terdapat perkebunan kelapa dan berada jauh dari pemukiman penduduk, stasiun II berada dekat dengan pemukiman penduduk, dan stasiun III berada dekat dengan muara. Hasil penelitian ikan buntal hijau di Sungai Itik memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif yaitu berbeda nyata terhadap nilai 3 (b1. Kelimpahan ikan buntal hijau secara keseluruhan dalam satuan berat (kg) menunjukkan hasil tangkapan yang bervariasi dimana tertinggi terjadi pada stasiun III yaitu 0,04 kg/trip. Sedangkan stasiun I dan stasiun II memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 0,03 kg/trip. Kondisi perairan di Sungai Itik masih seimbang untuk kehidupan ikan buntal hijau
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 500 – Ilmu Pengetahuan > 590 Ilmu hewan (zoologi) > 597 Vertebrata berdarah dingin | ||||||
Divisions: | Fakultas Pertanian > Manajemen Sumberdaya Perairan S1 | ||||||
Depositing User: | Robiatul Adawiyah | ||||||
Date Deposited: | 11 Jul 2024 07:57 | ||||||
Last Modified: | 11 Jul 2024 07:57 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/1028 |
Actions (login required)
View Item |