Deni, Natalis (2022) Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Dengan Metode Faa Pada Runway Baru Bandara Supadio. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
Text (Cover)
Cover_D1011151118.pdf - Published Version Download (39kB) |
|
Text (Yuridis)
Yuridis_D1011151118.pdf - Published Version Download (40kB) |
|
Text (Surat Pernyataan)
SP_D1011151118.pdf - Published Version Download (74kB) |
|
Text (Abstrak)
Abstrak_D1011151118.pdf - Published Version Download (16kB) |
|
Text (Kata Pengantar)
Kapeng_D1011151118.pdf - Published Version Download (77kB) |
|
Text (Daftar Isi)
Dafis_D1011151118.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (Daftar Lain)
Daflain_D1011151118.pdf - Published Version Download (100kB) |
|
Text (Bab I)
Bab1_D1011151118.pdf - Published Version Download (227kB) |
|
Text (Bab II)
Bab2_D1011151118.pdf - Published Version Download (862kB) |
|
Text (Bab III)
Bab3_D1011151118.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (590kB) |
|
Text (Bab IV)
Bab4_D1011151118.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (849kB) |
|
Text (Bab V)
Bab5_D1011151118.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus_D1011151118.pdf - Published Version Download (77kB) |
|
Text (Lampiran)
Lamp_D1011151118.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (871kB) |
Abstract
Bandar Udara Supadio Pontianak merupakan salah satu pintu gerbang untuk keluar ataupun masuk wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Bandar udara Supadio Pontianak merupakan bandar udara berkelas internasional. Bandar Udara Internasional Supadio sudah memiliki bangunan terminal baru dengan landasan pacunya yang lebih panjang dan lebar, agar menjadi bandara kelas dunia. Pada 2012 tender untuk pelapisan landasan pacu sepanjang 2.240 meter telah dilakukan dan pada awal 2013 pelapisan akan dilakukan. Proyek tahun jamak untuk memperluas landasan pacu menjadi 2.500 meter juga mulai pada tahun 2013. Sebelumnya, pada 2010-2011 landasan pacu telah diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter dan penambahan landasan pacu baru dengan panjang 3.000 meter x 60 Meter. PT. Angkasa Pura II (Persero) mempersiapkan pembangunan landas pacu atau runway kedua di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, guna mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Kalimantan Barat. Runway kedua yang dibangun dengan investasi mencapai sekitar Rp 2 triliun itu direncanakan memiliki dimensi 3.000 x 60 m guna dapat mengakomodir hingga pesawat lebar atau widebody sekelas Airbus A330-300. Adapun runway eksisting saat ini dengan dimensi 2.240 x 45 m juga akan dikembangkan menjadi 2.600 x 45 m yang nantinya akan berfungsi sebagai paralel taxiway. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FAA (Federal Aviation Administration) untuk menentukan tebal perkerasan kaku yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan runway baru Bandara Internasional Supadio Pontianak. Dalam perencanaan tebal perkerasan kaku terlebih dahulu menentukan forecasting jumlah penumpang dan pesawat dengan metode market share dan metode double moving average. Dari hasil forecasting didapatkan tahun dan pesawat rencana. Sebelum mendapatkan hasil tebal perkerasan, terlebih dahulu tentukan CBR stabilisasi dikarenakan CBR tanah asli nilainya kurang dari 6%. Dalam forcasting jumlah penumpang dan pesawat menggunakan metode double moving average. Diprediksi untuk jangka waktu rencana yaitu tahun 2035 jumlah penumpang 12,763,479 orang per tahun dan pergerakan pesawat sebesar 117,980 pergerakan per tahun. Pesawat rencana jenis Airbus A330-300 merupakan pesawat yang membutuhkan tebal slab beton paling besar dengan jenis roda dual tandem, dan MTOW 533,519 lbs. Tanah dasar atau tanah asli di lokasi rencana runway baru Bandara Supadio Pontianak perlu dilakukan stabilisasi tanah, dikarenakan kondisi tanah asli yang memiliki nilai CBR 0.53 % dan diperlukan tanah timbunan setebal 52.5 cm untuk mencapai nilai CBR 6%. Pada perhitungan perencanaan tebal perkerasan kaku (rigid pavement) untuk umur rencana tahun 2035 didapatkan surface course/slab beton = 55.78 cm, subbase course = 15.24 cm, dan subgrade/tanah dasar yang telah di stabilisasi setebal = 52.5 cm untuk daerah kritis, dan didapatkan surface course/slab beton 50.148 cm, subbase course = 13.716 cm, dan subgrade/tanah dasar yang telah di stabilisasi setebal = 52.5 cm.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 625 Teknik jalan kereta api dan jalan raya | ||||||
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 | ||||||
Depositing User: | Sri Yulihartini | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2024 02:09 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2024 02:09 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/1060 |
Actions (login required)
View Item |