Pengaruh Pemberian Pupuk Npk dan Pgpr Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Pulut Pada Tanah Aluvial

Putri, Irma Sasmita Adi (2022) Pengaruh Pemberian Pupuk Npk dan Pgpr Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Pulut Pada Tanah Aluvial. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_C1011171137.pdf - Published Version Download (120kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_C1011171137.pdf - Published Version Download (39kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_C1011171137.pdf - Published Version Download (103kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_C1011171137.pdf - Published Version Download (117kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_C1011171137.pdf - Published Version Download (106kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_C1011171137.pdf - Published Version Download (43kB)
	Text (Daftar Lain) Daflain_C1011171137.pdf - Published Version Download (50kB)
	Text (Bab I) Bab1_C1011171137.pdf - Published Version Download (114kB)
	Text (Bab II) Bab2_C1011171137.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (141kB)
	Text (Bab III) Bab3_C1011171137.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (194kB)
	Text (Bab IV) Bab4_C1011171137.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (288kB)
	Text (Bab V) Bab5_C1011171137.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (103kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_C1011171137.pdf - Published Version Download (179kB)
	Text (Lampiran) Lamp_C1011171137.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Jagung pulut (Zea mays Ceratina) merupakan salah satu jenis komoditas pangan yang bernilai ekonomi dan memiliki potensi untuk dikembangkan guna mendukung program diversifikasi (penganekaragaman) pangan masyarakat. Jagung pulut memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan amilopektin ensodperm sehingga potensial untuk digunakan sebagai bahan pangan dan dibudidayakan. Namun, sampai saat ini produktivitas jagung pulut di Kalimantan Barat masih tergolong rendah. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung pulut adalah menggunakan tanah aluvial sebagai media tanam. Tanah aluvial termasuk tanah marjinal yang berpotensi untuk memproduksi tanaman jagung pulut. Pemanfaatan tanah aluvial sebagai lahan budidaya memiliki beberapa permasalahan salah satunya lahan yang miskin unsur hara makro dan mikro. Unsur hara yang rendah pada tanah aluvial salah satunya disebabkan oleh ion Al yang mengikat unsur hara pada tanah menjadi bentuk yang tidak dapat diserap akar tanaman. Upaya untuk mengatasi kekurangan unsur hara pada tanah aluvial yaitu dengan pemberian pupuk hayati dan pupuk anorganik. Salah satu alternatif penggunaan pupuk anorganik yaitu pupuk NPK. Pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara, karena mengandung lebih dari 1 unsur hara makro primer yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sehingga membantu efesiensi pemupukan menjadi lebih tinggi. Penggunaan pupuk NPK perlu diimbangi dengan penggunaan pupuk yang ramah lingkungan, seperti pupuk hayati. Pupuk hayati yang digunakan yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). PGPR merupakan bakteri yang hidup disekitar perakaran tanaman dan berperan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman melalui penyerapan unsur hara, memacu petumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari pathogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi iv pemberian berbagai dosis pupuk NPK dan konsentrasi PGPR yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut pada tanah aluvial. Penelitian ini telah dilaksanakan sejak 25 Februari sampai 28 Mei 2022, dilaksanakan di lahan milik masyarakat yang terletak di Jl. Raya Kalimas Hulu, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan faktorial dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah NPK (P) sebanyak 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah PGPR (R) sebanyak 3 taraf perlakuan sehingga jumlah total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang sebanyak 3 kali. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Jumlah tanaman setiap bedengan yang diamati 108 dan total tanaman sebanyak 432 tanaman. Faktor pertama yaitu NPK (P) yang meliputi, p1 : NPK 200 kg/ha  dengan 3,6 g/tanaman; p2 : NPK 300 kg/ha  dengan 5,4 g/tanaman; p3 : NPK 400 kg/ha  dengan 7,2 g/tanaman. Faktor Kedua yaitu PGPR (R) yang meliputi, r1 : Konsentrasi PGPR 2%  dengan 20 ml/l; r2 : Konsentrasi PGPR 3%  dengan 30 ml/l; r3 : Konsentrasi PGPR 4%  dengan 40 ml/l. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), umur berbunga jantan (hst), umur berbunga betina (hst), berat tongkol berkelobot (g), berat tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah tongkol per petak (buah) dan berat tongkol per petak (g). Pelaksanaan penelitian meliputi : Pembersihan lahan; pengolahan tanah; pemberiaan kapur dolomit dan pupuk kandang; pengaplikasiaan PGPR pada benih jagung pulut; penanaman; pengaplikasiaan PGPR; pengaplikasiaan pupuk NPK Phonska; pemeliharaan (penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit tanaman); dan panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk NPK dengan dosis 1,2 g/tanaman ≈ 200 kg/ha dan konsentrasi PGPR 3% ≈ 30 ml/l dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman 6 MST dan berat tongkol berkelobot. Dosis NPK 1,2 g/tanaman ≈ 200 kg/ha merupakan dosis yang efektif untuk pengukuran diameter tongkol, sedangkan konsentrasi PGPR 3% ≈ 30 ml/l merupakan konsentrasi yang efektif untuk tinggi tanaman 6 MST.

Actions (login required)

View Item