Tinjauan Hukum Dalam Penyelesaian Waris Adat Batak Toba Terhadap Ahli Waris Muslim

Editya, Melia Lovy (2022) Tinjauan Hukum Dalam Penyelesaian Waris Adat Batak Toba Terhadap Ahli Waris Muslim. Tesis thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_A2031201003.pdf - Published Version Download (32kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_A2031201003.pdf - Published Version Download (706kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_A2031201003.pdf - Published Version Download (365kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_A2031201003.pdf - Published Version Download (389kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_A2031201003.pdf - Published Version Download (352kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_A2031201003.pdf - Published Version Download (241kB)
	Text (Bab I) Bab1_A2031201003.pdf - Published Version Download (633kB)
	Text (Bab II) Bab2_A2031201003.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (417kB)
	Text (Bab III) Bab3_A2031201003.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (528kB)
	Text (Bab IV) Bab4_A2031201003.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (356kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_A2031201003.pdf - Published Version Download (475kB)

Abstract

Masyarakat adat Batak Toba merupakan masyarakat yang kental akan sistem adat yang berlaku. Berbicara tentang Batak, artinya berbicara tentang masyarakat adat Batak yang mayoritas merupakan masyarakat non muslim. Masyarakat adat Batak Toba menganut sistem patrilineal dimana pembagian waris jatuh kepada anak laki-laki. Dalam pembagiannya, masyarakat adat Batak Toba tidak melihat perbedaan terutama dari segi agama, namun berbeda halnya jika ada salah seorang pewaris yang menganut agama Islam yang dengan jelas telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam yang menyebutkan bahwa seorang muslim tidak bisa mewaris dari pewaris non-muslim. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tinjauan Hukum Dalam Waris Adat Batak Toba Terhadap Ahli Waris Muslim”. Maka dari itu rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana aturan hukum dalam penyelesaian waris adat Batak Toba bagi ahli waris yang muslim dan non-muslim. Dengan tujuan penelitan yaitu untuk menganalisis aturan hukum dalam penyelesaian sengketa waris adat Batak Toba bagi ahli waris yang muslim dan non-muslim. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normatif, yaitu dimana hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan, dengan menggunakan bahan hukum sekunder (library research) dalam memperoleh data yang dibutuhkan atau menggunakan literatur- literatur atau sumber pustaka yang telah ada. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan jenis pendekatan preskriptif analisis yang bertujuan untuk mendapatkan saran-saran atas permasalahan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara studi pustaka terhadap sumber-sumber yang telah ada, misalnya Peraturan Perundang-Undangan, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, pendapat para ahli dan media online lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut: penyelesaian masalah waris adat Batak Toba tidaklah memandang latar belakang agama dan jika terdapat ahli waris yang berbeda agama maka ahli waris akan tetap berhak atas waris tersebut, namun hal ini bertolak belakang dengan Hukum Waris Islam yang memandang latar belakang agama dalam pembagian warisnya, seperti yang tertera pada Pasal 171(b) Kompilasi Hukum Islam. Permasalahan waris adat Batak Toba dengan ahli waris yang berbeda agama dapat diselesaikan dengan musyawarah keluarga (marhata). Karena musyawarah keluarga ini juga sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung No. 368K/AG/1995 yang menyebutkan bahwa anak non-muslim berhak memperoleh bagian dari harta peninggalan orangtuanya yang muslim atas dasar wasiat wajibah dan berdasarkan Putusan Pengadilan No. 4/Pdt.P/2013/PA.Bdg tentang Penentuan Status Bagi Ahli Waris Muslim Dalam Harta Waris dari Pewaris Non-Muslim.

Actions (login required)

View Item