Analisis Implementasi The Agreement On Trade-Related Aspects Of Intellectual Property Rights Pasal 31 Dan Pasal 31 Bis Terkait Praktik Kebijakan Compulsory License Pada Produk Obat Paten di Negara Berkembang

Erbakan, Tanri Ihsan (2022) Analisis Implementasi The Agreement On Trade-Related Aspects Of Intellectual Property Rights Pasal 31 Dan Pasal 31 Bis Terkait Praktik Kebijakan Compulsory License Pada Produk Obat Paten di Negara Berkembang. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_A1011161088.pdf - Published Version Download (142kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_A1011161088.pdf - Published Version Download (54kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_A1011161088.pdf - Published Version Download (80kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_A1011161088.pdf - Published Version Download (102kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_A1011161088.pdf - Published Version Download (60kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_A1011161088.pdf - Published Version Download (61kB)
	Text (Bab I) Bab1_A1011161088.pdf - Published Version Download (172kB)
	Text (Bab II) Bab2_A1011161088.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (206kB)
	Text (Bab III) Bab3_A1011161088.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (164kB)
	Text (Bab IV) Bab4_A1011161088.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (59kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_A1011161088.pdf - Published Version Download (79kB)

Abstract

Di tengah perkembangan teknologi di dunia yang semakin menginisiasi perkembangan di aspek – aspek kehidupan seperti halnya dunia farmasetika, Inventor – inventor yang didukung oleh perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang Research and Development berlomba untuk menemukan penemuan – penemuan baru khususnya produk obat - obatan. Hak Paten yang seharusnya menjadi Langkah untuk mengapresiasi penemuan inventor malah membuka celah bagi perusahaan untuk melakukan hak monopoli terhadap produknya yang berdampak khususnya mengenai aksesibilitas obat bagi negara berkembang. Untuk mewujudkan pandangan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tidak hanya memberikan kemanfaatan bagi inventor semata, The Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) dengan pasal 31 dan pasal 31 bis atas hasil memberikan ketentuan bagi negara – negara untuk melakukan kebijakan Lisensi Wajib (Compulsory License) demi mengatasi permasalahan aksesibilitas dalam negaranya. Seperti contoh negara India dan Thailand yang telah melakukan kebijakan tersebut ketika sedang berada dalam kondisi mendesak. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan TRIPS dalam mengatur Lisensi Wajib dan praktik – praktik negara berkembang yang telah mengimplementasikan kebijakan tersebut serta untuk mngetahui penafsiran State of Emergency di lingkup internasional. Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan jenis pendekatan kasus (Case Approach). Adapun hasil dalam penelitian ini adalah; 1) Dalam pengaturan TRIPS, negara yang telah mengumumkan sedang berada dalam kondisi State of Emergency menjadi syarat utama dalam melaksanakan kebijakan lisensi wajib, dengan penambahan pasal 31 bis yang memperluas kebijakan lisensi wajib dengan diiizinkannya ekspor-impor produk paten yang dihasilkan lisensi wajib kepada negara Least-Developed Country. 2) Belum adanya pedoman yang State of Emergency yang disetujui oleh negara – negara Internasional maupun didalam TRIPS sendiri meski usaha untuk merancang prinsip – prinsip tersebut telah diiniasikan beberapa organisasi internasional. 3) Negara Thailand dan Negara India telah berhasil menurunkan harga – harga obat – obatan paten melalui kebijakan lisensi wajib, meski keberhasilan tersebut masih menyisakan permasalahan khususnya yang datang dari perusahaan Research and Develompent memprotes bahwa kebijakan lisensi wajib dapat menghilangkan perlindungan hak paten yang seharusnya mereka dapatkan pada produknya

Actions (login required)

View Item