Zulfikar, Zulfikar (2024) Analisis Yuridis Terhadap Pelaksanaan Angkutan Barang Bermuatan Berlebih (Over Loading). Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
|
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_A1011201010.pdf - Published Version Download (329kB) |
|
|
Text (A1011201010_ZULFIKAR)
A1011201010_ZULFIKAR.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kendaraan sebagai alat transportasi dapat mempermudah kehidupan manusia. Angkutan muatan barang merupakan sebuah kegiatan pengangkutan yang bertujuan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat tujuan lainnya dengan menggunakan kendaraan bermotor. Dalam angkutan muatan barang ini, kendaraan bermotor yang sering digunakan contohnya ialah truk, fuso, trailer, teronton, mobil pick up, dan mobil engkel. Kendaraan truk dapat dikatakan sudah termasuk membawa muatan barang yang cukup banyak. Namun kenyataannya masih banyak supir truk yang membawa muatan barang melebihi batas tinggi maksimal. Hal tersebut melanggar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan Bermotor Di Jalan Pasal 8 huruf d. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan angkutan barang di Kota Pontianak, untuk mengungkapkan faktor penyebab pengendara truk, ekspedisi barang dan gudang-gudang yang menggunakan jasa ataupun kendaraan truk pribadi tidak mematuhi peraturan yang berlaku, dan untuk mendapatkan informasi mengenai pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap truk yang membawa muatan berlebih (over loading) di Kota Pontianak. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode empiris dan data primernya yaitu wawancara langsung dan penyebaran angkep kepada supir truk, pemilik truk, pemilik ekspedisi, pemilik barang dan pejabat Dinas Perhubungan Kota Pontianak. Data yang sudah di dapatkan kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa proses pemuatan barang di Kota Pontianak masih kurang baik karena masih terdapat penyimpangan dalam hal muatan barang yang melebihi tinggi maksimal dan tidak menggunakan tanda reflektor bagi supir truk yang berkendara di malam hari. Faktor penyebab supir truk masih membawa muatan yang melebihi tinggi maksimal ialah penegakan hukum yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Pontianak kurang maksimal dan kesadaran hukum yang dimiliki supir truk yang melanggar aturan muatan tinggi maksimal sangat rendah, jika semakin banyak barang yang dimuat maka supir truk tersebut akan mendapatkan bayaran yang lebih banyak juga, membawa muatan yang melebihi tinggi maksimal tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa supir truk. Pengawasan yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Pontianak dapat dikatakan kurang maksimal karena supir truk masih banyak yang berani untuk membawa muatan melebihi tinggi maksimal. Hal tersebut dapat terjadi karena supir truk sudah mengetahui waktu berpatroli dan lokasi yang rawan tertangkap oleh Dinas Perhubungan dan aparat yang bertugas.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 343 Hukum militer, pertahanan, keuangan publik, pajak, perdagangan (perdagangan), hukum industri | ||||||
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1 | ||||||
| Depositing User: | Rudiarti Rudiarti | ||||||
| Date Deposited: | 21 Nov 2025 03:02 | ||||||
| Last Modified: | 21 Nov 2025 03:02 | ||||||
| URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/4026 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
