Perbandingan C-Organik Tanah Gambut Pasca Pembasahan Kembali (Rewetting) Di Desa Kubu Padi Kabupaten Kubu Raya

Saputra, Fransiskus Yanto (2023) Perbandingan C-Organik Tanah Gambut Pasca Pembasahan Kembali (Rewetting) Di Desa Kubu Padi Kabupaten Kubu Raya. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_C1051191070.pdf - Published Version

Download (564kB)
[img] Text (C1051191070_FRANSISKUS YANTO SAPUTRA)
C1051191070_FRANSISKUS YANTO SAPUTRA.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 14,95 juta ha yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia yaitu pulau Sumatera 6,44 juta ha (43%), Kalimantan 4,78 juta ha (32%), Papua 3,69 juta ha (25%), dan sebagian di pulau. Lahan gambut menyimpan karbon dalam jumlah besar, terutama dalam tanah gambutnya. Beberapa kegiatan manusia dapat menghilangkan atau mengurangi cadangan karbon, diantaranya adalah penebangan hutan gambut, pembuatan saluran drainase, kebakaran dan penambahan pupuk. Upaya dalam pencegahan terjadinya kebakaran yaitu dengan pembuatan sekat kanal yang bertujuan untuk mencegah penurunan muka air tanah dan lahan gambut disekitarnya akan tetap dalam kondisi basah. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kandungan karbon tanah pada lahan gambut dan mempelajari keterkaitan antara C-Organik tanah pada lahan gambut dengan sekat kanal dibangun pada tahun 2019 dan 2020, tanpa sekat kanal dan hutan sekunder di Desa Kubu Padi Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa pembuatan sekat kanal dapat mempertahankan kedalaman muka air tanah agar lahan gambut tetap dalam keadaan lembab dan Berdasarkan uji Anova dan BNJ Tabel 11 diketahui bahwa SK19 berbeda nyata dengan SK20, dan TSK namun tidak berbeda nyata dengan HS. SK20 tidak berbeda nyata dengan TSK dan HS. TSK tidak berbeda nyata dengan HS. Ketidakseimbangan antara masukan bahan organik dengan kehilangan yang terjadi melalui dekomposisi dan kebakaran lahan akan berdampak pada penurunan kandungan bahan organik tanah di dalam tanah. Akan tetapi, seluruh lokasi memiliki kriteria C Organik tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-Organik pada masing-masing lokasi penelitian SK19 yaitu 57,82 %, HS 57,80 %, SK20 57,64 % dan TSK 57,53 % memiliki rata-rata kriteria sangat tinggi. Kandungan karbon tanah gambut tertinggi pada lokasi TSK dengan nilai 9.219,19 ton/ha dan yang rendah pada lokasi SK19 dengan nilai 7.465,72 ton/ha. Faktor yang menjadi perbedaan nilai kandungan karbon dikarenakan gambut yang memiliki bobot isi, C-Organik dan rerata kedalaman gambut yang berbeda dan luas tanah gambut dengan masing-masing 1 ha.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Saputra, Fransiskus YantoNIMC1051191070UNSPECIFIED
Subjects: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 631 Teknik khusus, peralatan, dan material
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah S1
Depositing User: Rudiarti Rudiarti
Date Deposited: 07 Aug 2025 03:42
Last Modified: 07 Aug 2025 03:42
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/3374

Actions (login required)

View Item View Item