Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Ritual Adat Nyelepat Taun Suku Dayak De’sa di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

Nurulhuda, Nabilah (2023) Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Ritual Adat Nyelepat Taun Suku Dayak De’sa di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover-Bab I) Cover-Bab1_H1041161017.pdf - Published Version Download (463kB)
	Text (H1041161017_NABILAH NURULHUDA) H1041161017_NABILAH NURULHUDA.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Ritual adat Nyelepat Taun merupakan salah satu kegiatan adat sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan, bagian tumbuhan serta cara penggunaan dan makna dari tumbuhan yang digunakan dalam ritual adat Nyelepat Taun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Agustus 2022 di Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan metode kualitatif. Penentuan responden menggunakan metode Snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, metode wawancara terstuktur dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa ritual Adat Gawai Nyelepat Taun menggunakan 13 jenis tumbuhan yang tersebar di 8 famili. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (31%), habitat tumbuhan banyak diperoleh dari perkarangan yaitu (38%), tumbuhan yang memiliki nilai frekuensi sitasi paling tinggi yaitu Manihot esculenta (singkong), Oryza sativa (padi), Oryza glutinosa (ketan), Areca cathechu (pinang), Piper betle (sirih) dan Vitex pinnata (kayu leban) yaitu (100%) sedangkan tumbuhan yang memiliki nilai frekuensi sitasi terendah yaitu Imperata cylindrica (ilalang) sebesar (69%). Cara penggunaan yang paling banyak digunakan yaitu disajikan langsung tanpa diolah sebesar (54%). Makna dari dilaksanakannya ritual adat Nyelepat Taun yaitu melambangkan kesederhanaan, pengharapan panjang umur serta kesuburan lahan yang akan digunakan selanjutnya, rezeki yang berlimpah, agar masyarakat memiliki hati yang damai, mencegah nasib buruk dan berharap agar panen berikutnya berlimpah.

Actions (login required)

View Item