Arini, Ayunda Putri (2021) Pandangan Ulama Tentang Pemberian Mahar Oleh Mempelai Wanita Kepada Mempelai Pria Setelah Ijab Dan Kabul Studi Kasus Di Kecamatan Pontianak Kota Kota Pontianak. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
![]() |
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_A1011161151.pdf - Published Version Download (479kB) |
![]() |
Text (A1011161151_AYUNDA PUTRI ARINI)
A1011161151_AYUNDA PUTRI ARINI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (686kB) |
Abstract
Mahar merupakan suatu kewajiban yang di khusus kan hanya kepada calon mempelai pria saja. Dari jaman Nabi pemberian mahar ini pun sudah dilakukan walaupun batas kemampuannya hanya bisa memberikan mahar berupa cincin dari besi. Didalam Al-Qur‟an surah An-nisa ayat 4 sudah dijelaskan bahwa : “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan, kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya". Didalam masyarakat Kota Pontianak terdapat suatu kebiasaan yang sudah turun temurun diikuti dan dicontoh dari masyarakat sekitar maupun dari sanak saudara, yang calon mempelai wanitanya memberikan sesuatu yang biasanya dimasyarakat Kota Pontianak menggunakan cincin emas yang telah disebutkan sebagai mahar kemudian diberikan kepada calon mempelai pria. Penulis menggunakan metode penelitian empiris yang dimana metode peneltian empiris ini mengamati suatu kasus di kehidupan nyata berupa ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat di amati dari suatu individu, kelompok, ,masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai situasi sosial atau klarifikasi terhadap suatu kebiasaan di masyarakat dengan cara mendeskripsikan sejumlah data yang di dapat melalui wawancara dan studi kepustakaan. Adapun menurut Ulama bahwa mahar hanya diberikan oleh calon mempelai pria saja dan bukan merupakan kewajiban bagi seorang calon mempelai wanita. Menurut Ulama Kalbar dalam kebiasaan masyarakat di Kota Pontianak ini yang calon mempelai wanitanya memberikan sesuatu yang telah disebutkan sebagai mahar kepada calon mempelai pria merupakan hanya sebatas pemberian hadiah semata dan bukan merupakan suatu pemberian mahar seperti yang dilakukan calon mempelai pria. Kebiasaan seperti ini juga dikategorikan ke dalam ranah kebudayaan dan bukan dalam koridor keagamaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 200 – Agama > 290 Agama lainnya > 297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai | ||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1 | ||||||
Depositing User: | Rudiarti Rudiarti | ||||||
Date Deposited: | 17 Jul 2025 07:41 | ||||||
Last Modified: | 17 Jul 2025 07:41 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/2958 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |