Sutriwahyuni, Sutriwahyuni (2022) Upaya Hukum Isteri Pertama Terhadap Perkawinan Kedua Suami Yang Dilakukan Dibawah Tangan Di Desa Nanga Suruk. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
![]() |
Text (Cover)
Cover_A1011181185.pdf - Published Version Download (374kB) |
![]() |
Text (Yuridis)
Yuridis_A1011181185.pdf - Published Version Download (304kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak_A1011181185.pdf - Published Version Download (174kB) |
![]() |
Text (Kata Pengantar)
Kapeng_A1011181185.pdf - Published Version Download (239kB) |
![]() |
Text (Daftar Isi)
Dafis_A1011181185.pdf - Published Version Download (97kB) |
![]() |
Text (Daftar Lain)
Daflain_A1011181185.pdf - Published Version Download (110kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab1_A1011181185.pdf - Published Version Download (277kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab2_A1011181185.pdf - Published Version Download (313kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab3_A1011181185.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (193kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab4_A1011181185.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (96kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Dapus_A1011181185.pdf - Published Version Download (98kB) |
![]() |
Text (A1011181185_SUTRIWAHYUNI)
A1011181185_SUTRIWAHYUNI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (857kB) |
Abstract
Perkawinan yang tidak dicatatkan itu disebut perkawinan bawah tanyan. Perkawinan di bawah tangan merupakan perkawinan yang dilaksanakan sesuai dengan rukun syarat nikah menurut agama Islam tetapi tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama seperti yang diatur dalam Undang-undang Perkawinan Nomor ! Tahun 1974 Pasal 2 ayat (2). Dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor | Tahun 1974 pada Pasal 2 ayat (2), menyatakan bahwa perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu. Serta tiaptiap perkawinan dicatatkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis akan membahas permasalahan dengan rumusan masalah yaitu “Apa Upaya Hukum Isteri Pertama Terhadap Perkawinan Kedua Suami Yang Dilakukan Dibawah Tangan Di Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu ?”. Kata metode berasal dari bahasa, “methos” yang berarti jalan cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memenuhi objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Hukum Empiris dengan Pendekatan Deskriptif Analisis yaitu memaparkan dan menganalisis suatu keadaan sebagaimana adanya pada saat penelitian ini di laksanakan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empins adalah jenis penelitian yang menggunakan fakta-fakta empiris yang diamati dari kejadian di kehidupan nyata dan yang terjadi secara langsung di lingkungan masyarakat serta menganalisa keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dari hasil pembahasan tentang pengolahan data, maka peneliti memepunyai sesuatu kesimpulan bahwa permasalahan perkawinan yang dilakukan dibawah tangan di desa nanga suruk tidak diselesaikan melaui upaya hukum apapun, factor yang menyebabkan terjadinya perkawinan dibawah tangan di desa nanga suruk kecamtan bunut hulu adalah karena pelaku tidak memiliki izin menikah lagi dari isteri pertama dan juga karena perselingkuhan, dan baik korban, pelaku maupun aparat desa nanga suruk kecamatan bunut hulu tidak satupun mengetahui adanya peraturan yuang mengatur tentang perkawinan dibawah tangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata | ||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1 | ||||||
Depositing User: | Rudiarti Rudiarti | ||||||
Date Deposited: | 11 Jul 2025 09:25 | ||||||
Last Modified: | 11 Jul 2025 09:25 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/2628 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |