Tinjauan Yuridis Atas Putusan Permanent Court Of Arbitration Nomor 2013-19 Terhadap Klaim Atas Tiongkok Di Laut Cina Selatan Serta Dampaknya Terhadap Zona Ekonomi Eksklusif Di Perairan Natuna Utara Indonesia

Vyjayantimala, Syafiqah (2022) Tinjauan Yuridis Atas Putusan Permanent Court Of Arbitration Nomor 2013-19 Terhadap Klaim Atas Tiongkok Di Laut Cina Selatan Serta Dampaknya Terhadap Zona Ekonomi Eksklusif Di Perairan Natuna Utara Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover)
Cover_A1011171086.pdf - Published Version

Download (73kB)
[img] Text (Yuridis)
Yuridis_A1011171086.pdf - Published Version

Download (539kB)
[img] Text (Surat Pernyataan)
SP_A1011171086.pdf - Published Version

Download (271kB)
[img] Text (Abstrak)
Abstrak_A1011171086.pdf - Published Version

Download (47kB)
[img] Text (Kata Pengantar)
Kapeng_A1011171086.pdf - Published Version

Download (157kB)
[img] Text (Daftar Isi)
Dafis_A1011171086.pdf - Published Version

Download (50kB)
[img] Text (Bab I)
Bab1_A1011171086.pdf - Published Version

Download (297kB)
[img] Text (Bab II)
Bab2_A1011171086.pdf - Published Version

Download (207kB)
[img] Text (Bab III)
Bab3_A1011171086.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (232kB)
[img] Text (Bab IV)
Bab4_A1011171086.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (45kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dapus_A1011171086.pdf - Published Version

Download (131kB)
[img] Text (A1011171086_SYAFIQAH VYJAYANTIMALA)
A1011171086_SYAFIQAH VYJAYANTIMALA.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Nine Dash Line adalah sembilan titik imaginer yang menjadi dasar bagi Tiongkok, dengan dasar historis untuk mengklaim wilayah Laut Cina Selatan. Titik-titik ini dibuat secara sepihak oleh Tiongkok tanpa melalui konvensi hukum laut internasional di bawah PBB atau UNCLOS 1982 di mana Tiongkok tercatat sebagai negara yang ikut menandatanganinya. Menurut UNCLOS 1982 suatu negara memiliki kedaulatan atas perairan yang membentang 12 mil laut dari wilayahnya dan kontrol eksklusif atas kegiatan ekonomi yang berjarak 200 mil laut yang disebut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif . Namun Tiongkok berpendapat bahwa Nine Dash Line muncul dalam tatanan dunia baru setelah Perang Dunia Kedua dan muncul jauh sebelum UNCLOS 1982. Dalam sengketa Tiongkok dan Filipina dimana Filipina membawa sengketa ini ke Permanent Court of Arbitration atas klaim yang dilakukan Tiongkok. Penulis menggunakan metode penelitian normatif berupa preskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif menggunaan telaah pustaka, analisis data dilakukan secara kualitatif. Jenis pendekatan dilakukan dengan pendekatan kasus dan sumber bahan hukum berupa asas dan kaidah hukum, jurnal-jurnal hukum, buku-buku hukum, karya tulis hukum, internet dan ensiklopedi hukum. Permanent Court of Arbitration memutuskan bahwa Nine Dash Line tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan akhirnya klaim Tiongkok tersebut dianggap tidak berlaku. Tetapi Tiongkok menolak hasil putusan tersebut dan tetap saja melakukan Traditional Fishing Ground yang dimana tidak terdapat pada UNCLOS 1982. Perbuatan Tiongkok ini juga berdampak pada Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, dimana nelayan Tiongkok melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah kedaulatan Indonesia. Sehingga Tiongkok tidak lagi diperbolehkan menangkap ikan secara ilegal dikawasan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan posisi Indonesia diperkuat dengan adanya putusan dari Permanent Court of Arbitration.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Vyjayantimala, SyafiqahNIMA1011171086UNSPECIFIED
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 343 Hukum militer, pertahanan, keuangan publik, pajak, perdagangan (perdagangan), hukum industri
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1
Depositing User: Rudiarti Rudiarti
Date Deposited: 11 Jul 2025 09:24
Last Modified: 11 Jul 2025 09:24
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/2626

Actions (login required)

View Item View Item