Profil SGOT dan SGPT Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.)

Mumtaz, Tila Azzahra (2025) Profil SGOT dan SGPT Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.). Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover-Bab I) Cover-Bab1_I1021211059.pdf - Published Version Download (542kB)
	Text (I1021211059 _TILA AZZAHRA MUMTAZ) I1021211059 _TILA AZZAHRA MUMTAZ.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (87MB)

Abstract

tradisional untuk berbagai pengobatan, namun studi toksisitasnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas subkronik ekstraketanol daun nangka pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar. Pengujian dilakukan dengan pemberian ekstrak secara oral pada dosis 100 mg/kgBB, 400mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB selama 28 hari, dengan pengamatan tambahan hingga 43 hari untuk kelompok satelit. Parameter utama yang diamati meliputi aktivitas motorik, bobot badan, serta kadar SGOT dan SGPT sebagai indikatorfungsi hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak pada dosistinggi menyebabkan peningkatan kadar SGPT dan SGOT pada tikus, namun perubahan tersebut masih berada dalam rentang normal. Aktivitas motorik tikus mengalami penurunan sementara pada awal pemberian ekstrak, tetapi kembali normal setelah tikus beradaptasi. Bobot badan tikus pada dosis tinggi menunjukkan penurunan signifikan, terutama pada tikus betina, yang diduga terkait sensitivitas metabolik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun nangka tergolong aman pada pemberian subkronik, dengan efek toksik minimal. Hasil ini mendukung potensi pengembangan ekstrak daun nangka sebagai bahan obat tradisional dengan tetap mempertimbangkan evaluasi keamanan lanjutan.

Actions (login required)

View Item