Wijaya, Vita Ilona (0002) Evaluasi Kondisi Bangunan Bersejarah Terhadap Kemiringan Atau Perbedaan Elevasi : Studi Kasus Masjid Jami Kesultanan Sambas. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
Text (Cover)
Cover_D1031181020.pdf - Published Version Download (234kB) |
|
Text (Yuridis)
Yuridis_D1031181020.pdf - Published Version Download (500kB) |
|
Text (Surat Pernyataan)
SP_D1031181020.pdf - Published Version Download (503kB) |
|
Text (Abstrak)
Abstrak_D1031181020.pdf - Published Version Download (223kB) |
|
Text (Kata Pengantar)
Kapeng_D1031181020.pdf - Published Version Download (567kB) |
|
Text (Daftar Isi)
Dafis_D1031181020.pdf - Published Version Download (400kB) |
|
Text (Daftar Lain)
Daflain_D1031181020.pdf - Published Version Download (343kB) |
|
Text (Bab I)
Bab1_D1031181020.pdf - Published Version Download (357kB) |
|
Text (Bab II)
Bab2_D1031181020.pdf - Published Version Download (561kB) |
|
Text (Bab III)
Bab3_D1031181020.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (989kB) |
|
Text (Bab IV)
Bab4_D1031181020.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text (Bab V)
Bab5_D1031181020.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (218kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus_D1031181020.pdf - Published Version Download (473kB) |
|
Text (Lampiran)
Lamp_D1031181020.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sebagai wilayah pemerintahan kesultanan di masa lalu, Sambas menjadi salah satu dari sekian banyak daerah yang memiliki peninggalan bersejarah berupa cagar budaya. Menurut UU RI Nomor 11 Tahun 2010, bentuk warisan cagar budaya sangat beragam dan salah satunya berbentuk bangunan. Cagar budaya memiliki nilai yang penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, serta kebudayaan setelah melalui proses penetapan. Sambas memiliki salah satu bangunan cagar budaya yang sudah menerima surat penetapan, yaitu Masjid Jami Kesultanan Sambas. Bangunan ini telah berdiri dari tahun 1727 dan menjadi salah satu saksi sejarah pemerintahan kesultanan serta penyebaran agama Islam di Sambas pada masa lalu. Berbahan dasar Kayu Belian, Masjid Jami Kesultanan Sambas ini masih mempertahankan keaslian dengan karakteristiknya yang merupakan gaya arsitektur tradisional Melayu. Dari sebelum hingga sesudah penetapan bangunan sebagai salah satu cagar budaya, bangunan ini memang sering dijadikan landmark dan objek wisata religi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan yang sedang berkunjung ke Sambas. Umur masjid saat ini telah melebihi 100 tahun dan perhatian atas kondisi bangunan sangat diperlukan, terutama terhadap kemiringan atau perbedaan elevasi. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan bersejarah Masjid Jami Kesultanan Sambas terhadap kemiringan atau perbedaan elevasi. Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan dan telaah pustaka. Observasi lapangan dilakukan dengan cara pengukuran manual dan menggunakan metode fotogrametri. Pengukuran manual dilakukan secara kuantitatif dengan metode dan alat ukur sederhana, seperti meteran, laser meter, tiang ukur, dan sebagainya. Sedangkan metode fotogrametri menggunakan perangkat drone dalam mengumpulan data gambar. Data hasil pengukuran akan dihitung menggunakan teori perhitungan trigonometri untuk menemukan sudut kemiringannya, kemudian ditentukan tingkat kerusakannya berdasarkan tabel indikator. Data foto dari drone akan diolah untuk membantu pemodelan 3D bangunan bersama dengan hasil perhitungan yang telah didapatkan. Simulasi dilakukan pada pemodelan 3D bangunan terhadap kemiringan atau perbedaan elevasi pada setiap variabel dalam penelitian ini. Penilaian dilanjutkan dengan menghitung persentase tingkat kerusakan terhadap kemiringan yang terjadi serta penemuan perbedaan elevasi pada kolom, dinding, dan lantai pada bangunan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah evaluasi kondisi terhadap kemiringan atau perbedaan elevasi pada elemen kolom, dinding, dan lantai bangunan Masjid Jami Kesultanan Sambas. Dari hasil perhitungan dan perbandingan dengan tabel indikator, sebesar 50% kolom mengalami kemiringan dengan tingkat rusak berat ditambah 30% kolom memiliki resiko runtuh/guling. Kemudian untuk dinding masjid, sebesar 46% dinding mengalami kerusakan terhadap kemiringan tingkat sedang dan 27% rusak ringan. Sebesar 48 % lantai pada bangunan Masjid Jami Kesultanan Sambas termasuk ke dalam tingkat rusak sedang dan 42% tingkat rusak ringan. Perbedaan elevasi juga dapat dijumpai pada kolom, dinding, dan lantai diakibatkan oleh kemiringan yang terjadi. Setelah pemetaan dilakukan, hampir seluruh bagian pada bangunan yang mengalami kemiringan paling parah berada di zona bangunan yang berbatasan langsung dengan Sungai Sambas. Maka dari itu, lingkungan yang berbatasan langsung dengan Sungai Sambas dapat menjadi salah satu faktor penyebab bangunan mengalami kemiringan. Akan tetapi, meskipun terdapat hasil perhitungan yang menunjukan tingkat kemiringan yang parah, bangunan tetap dapat berdiri karena jenis kayu yang digunakan sebagai material utama, serta struktur utama (kolom, balok, dll) yang masih saling mengikat satu dengan yang lainnya. Perbaikan tetap perlu untuk dilakukan segera untuk menimalisirkan resiko yang dapat membahayakan pengguna. Langkah rekomendasi perbaikan lainnya juga akan diberikan sebagai respon terhadap hasil penelitian ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 700 - Seni dan Rekreasi > 720 Arsitektur > 720 Arsitektur | ||||||
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur S1 | ||||||
Depositing User: | Robiatul Adawiyah | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2024 02:30 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2024 02:30 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/1160 |
Actions (login required)
View Item |