Nabilla, Kansa (2025) Relasi Inti-Plasma: Studi Kasus di Perkebunan Kelapa Sawit PT Sinar Dinamika Kapuas. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
|
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab I_C1021211070.pdf - Published Version Download (480kB) |
|
|
Text (C1021211070_KANSA NABILLA)
C1021211070_KANSA NABILLA.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Pengakuan terhadap kelapa sawit sebagai komoditas unggulan penghasil devisa tidak menutup fakta bahwa petani masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti keterbatasan akses permodalan, infrastruktur yang kurang memadai, serta minimnya dukungan teknis dan pemasaran. Kondisi ini menggambarkan bahwa petani membutuhkan keterlibatan pihak eksternal untuk menciptakan ekosistem yang dapat mendongrak pendapatan dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai ekosistem tersebut ialah melalui kemitraan. Secara konsep, kemitraan dibangun untuk memberikan jaminan yang lebih baik bagi petani, namun dalam implementasi di lapangan, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai ketimpangan. Ketergantungan petani terhadap perusahaan inti menimbulkan relasi bersifat eksploitatif yang pada akhirnya menimbulkan konflik. Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketimpangan relasi inti-plasma, serta mengidentifikasi indikator yang menjadi penyebabnya dalam skema kemitraan PT Sinar Dinamika Kapuas. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat merumuskan perbaikan yang lebih optimal bagi pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang terlibat agar implementasi kemitraan dapat diwujudkan secara adil dan menguntungkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah GAP analisis untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian antara hak maupun kewajiban petani yang telah disepakati selama menjalin kemitraan dan kondisi yang terjadi di lapangan. Kemudian digunakan kerangka analisis indikator keadilan prosedural untuk mengidentifikasi aspek keadilan dalam setiap kasus. Hasil analisis GAP menunjukkan adanya ketimpangan yang berkaitan dengan hak petani, seperti jaminan hasil produksi, pembinaan teknis, sarana dan prasarana, serta transparansi perhitungan sisa kredit. Ketimpangan serupa juga ditemukan pada aspek kewajiban, seperti pengelolaan kebun, penjualan TBS, biaya administrasi kredit, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Sementara itu, melalui analisis indikator keadilan prosedural ditemukan bahwa indikator seperti saluran komunikasi, resolusi konflik dan kekuatan penyeimbang hanya mencapai tingkat moderat. Sedangkan, transparansi kebijakan dan perjanjian informal masuk dalam parameter lemah.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 330 Ekonomi > 338 Produksi | ||||||
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis S1 | ||||||
| Depositing User: | Sri Yulihartini | ||||||
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 03:04 | ||||||
| Last Modified: | 11 Dec 2025 03:04 | ||||||
| URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/4367 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
