Zulkifli, Zulkifli (2024) Upaya Indonesia Mengatasi Permasalahan Praktik Distribusi Telepon Selular Black Market di Free Trade Zone Batam. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
|
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_E1111191017.pdf - Published Version Download (516kB) |
|
|
Text (E1111191017_ZULKIFLI)
E1111191017_ZULKIFLI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif dalam memaparkan penulisan penelitian. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana upaya Indonesia sebagai aktor negara menangani angka kasus penyelundupan telepon selular yang sering terjadi di wilayah perbatasan. Wilayah perbatasan yang dijadikan sebagai lokasi dalam fokus penelitian ini adalah wilayah perbatasan di free trade zone Batam dan Singapura. Batam merupakan lokasi yang strategis penyelundupan telepon selular karena secara geografis, Batam merupakan lokasi yang berada di antara Teluk Singapura dan Selat malaka, berdekatan dengan negara-negara maju di Asia. Menurut Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), Indonesia telah kehilangan pajak negara akibat keberadaan telepon selular ilegal sebesar Rp 2,8 triliun tiap tahunnya. Dari paparan permasalahan tersebut pentingnya peran Indonesia melalui politisasi untuk memberikan kontribusinya dalam pengendalian tindak pidana penyelundupan telepon selular ilegal. Peneliti menganalisis sikap dan tindakan Indonesia dalam menyikapi isu keamanan tersebut dengan menggunakan Teori Sekuritisasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Indonesia sebagai aktor sekuritisai telah membuat kebijakan blocking international mobile equipment identity (IMEI) pada tiap perangkat elektronik selular seperti Handphone, Komputer, dan Tablet (HKT) yang masuk secara ilegal sehingga pengguna dengan perangkat HKT ilegal tidak dapat menikmati jaringan operator selular di Indonesia, bersinergi bersama lintas kementerian yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Selain, itu Indonesia telah memberikan sanksi dan aturan tegas kepada pelaku penyelundupan yang diharapkan melalui aturan tersebut dapat menekan angka penyelundupan perangkat selular ilegal terutama di wilayah perbatasan free trade zone Batam dan Singapura.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 327 Hubungan internasional | ||||||
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Hubungan Internasional S1 | ||||||
| Depositing User: | Sri Yulihartini | ||||||
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 02:54 | ||||||
| Last Modified: | 08 Dec 2025 02:54 | ||||||
| URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/4272 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
