Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Sorgum di Tanah Aluvial

Mukhairani, Riska Putri (2024) Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Sorgum di Tanah Aluvial. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover-Bab1)
Cover-Bab1_C1011201049.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (_ A_RISKA PUTRI MUKHAIRANI)
_ A_RISKA PUTRI MUKHAIRANI.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan tanaman yang mengandung karbohidrat. Sorgum dikenal sebagai tanaman tahan terhadap kondisi tanah kurang subur dan berbagai gangguan, serta dapat dipanen beberapa kali dengan cara diratun. Tanaman sorgum dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahan baku industri gula, bioetanol dan kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi. Meskipun sorgum memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang baik, serta mengandung protein, lemak, dan serat, budidaya tanaman ini di Indonesia masih minim karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan tanaman sorgum. Sorgum memiliki prospek tinggi untuk dikembangkan, terutama di tanah aluvial yang ada di Kalimantan Barat meskipun terdapat tantangan terkait pH tanah dan rendahnya bahan organik. Demi meningkatkan hasil produksi, penting untuk mengembangkan varietas sorgum yang adaptif. Penelitian ini menggunakan enam varietas sorgum yaitu Bioguma 1, Bioguma 3, Soper 6, Soper 9, Kawali, dan Super 1 untuk menentukan varietas yang pertumbuhan dan hasilnya baik apabila ditanam di tanah aluvial. Penelitian dilakukan di Jalan Wonobaru, Kota Pontianak dengan lama penelitian 112 hari dimulai pada tanggal 13 Februari 2024 sampai 3 Juni 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan varietas sorgum yang di ulang sebanyak 4 kali. Varietas yang digunakan adalah V1 = Bioguma 1, V2 = Bioguma 3, V3 = Soper 6, V4 = Soper 9, V5 = Kawali, dan V6 = Super 1. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas Tinggi Tanaman (cm), Diameter Batang (mm), Jumlah Daun (helai), Panjang Malai (cm), Bobot 100 Butir (g), Bobot Biji Per Tanaman (g), Umur Berbunga Pertama (HST), Umur Berbunga 80% (HST) dan Korelasi Panjang Malai dengan Bobot Biji Per Tanaman. Adapun variabel penunjang yaitu Suhu Udara (oC), Kelembapan (%), dan Curah Hujan (mm). Hasil analisis keragaman menujukan bahwa variabel tinggi tanaman, panjang malai, bobot 100 butir, bobot biji per tanaman, umur berbunga pertama dan umur berbunga 80% dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan, namun variabel jumlah daun dan diameter batang tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan. Hasil Uji DMRT menunjukan bahwa tinggi tanaman tertinggi adalah varietas Bioguma 1 yang relatif sama dengan varietas Bioguma 3 dan Super 1, sedangkan yang terendah adalah varietas Soper 6. Umur berbunga pertama tercepat adalah varietas Super 1, sedangkan yang paling lambat adalah varietas Bioguma 1 yang relatif sama dengan varietas Bioguma 3 dan Soper 9. Umur berbunga 80% tercepat adalah varietas Super 1, sedangkan yang paling lambat adalah varietas Bioguma 1 yang relatif sama dengan varietas Bioguma 3, Soper 6, Soper 9 dan Kawali. Panjang malai terpanjang adalah varietas Super 1 yang relatif sama dengan varietas Soper 6, sedangkan yang terpendek adalah varietas Bioguma 1 yang relatif sama dengan varietas Bioguma 3 dan Soper 9. Bobot 100 butir terberat adalah varietas Kawali yang relatif sama dengan varietas Bioguma 3, Soper 6 dan Soper 9, sedangkan yang teringan adalah varietas Bioguma 1 yang relatif sama dengan varietas Soper 6 dan Super 1. Bobot biji per tanaman terberat adalah varietas Soper 9, sedangkan yang teringan adalah varietas Kawali yang relatif sama dengan varietas Bioguma 1, Soper 6 dan Super 1. Koefisien korelasi antara panjang malai dengan bobot biji per tanaman menunjukan bahwa kedua variabel tersebut pada seluruh varietas sorgum yang diamati berkorelasi tidak nyata. Hal ini dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka H0 diterima sehingga tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat keragaman pertumbuhan dan hasil terhadap varietas sorgum di tanah aluvial. Varietas Soper 9 dan Super 1 direkomendasikan untuk dikembangkan karena varietas Soper 9 lebih unggul dari segi hasil yaitu memiliki hasil rata-rata panen 7,30 ton/ha, sedangkan varietas Super 1 lebih unggul dari segi adaptasinya karena hasil rata-rata panen ton/ha memiliki kenaikan 1,87 ton apabila dibandingkan dengan deskripsi. Varietas Super 1 juga relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk batang. Super 1 juga merupakan varietas yang memiliki pertumbuhan dan hasil terbaik dalam penelitian ini karena memiliki nilai rerata tertinggi yang terbanyak dalam variabel pertumbuhan dan hasil yang meliputi tinggi tanaman yang relatif sama dengan tinggi tanaman tertinggi, memiliki panjang malai terpanjang, umur berbunga pertama dan umur berbunga 80% tercepat. Varietas yang tidak direkomendasikan untuk dibudidayakan di tanah aluvial adalah varietas Bioguma 1, Bioguma 3, Soper 6 dan Kawali karena rentan terhadap serangan hama burung, serangan penyakit busuk batang dan tidak memenuhi kategori potensi hasil. Saran dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan varietas sorgum selain varietas Bioguma 1, Bioguma 3, Soper 6, Soper 9, Kawali dan Super 1 untuk mengetahui varietas sorgum yang paling adaptif terhadap kondisi tanah aluvial di Kalimantan Barat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Mukhairani, Riska PutriNIMC1011201049UNSPECIFIED
Subjects: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 635 Tanaman kebun (hortikultura)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1
Depositing User: Robiatul Adawiyah
Date Deposited: 08 Dec 2025 02:58
Last Modified: 08 Dec 2025 02:58
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/4258

Actions (login required)

View Item View Item