Mentari, Yunia (2020) Ekstraksi Pola Iris Mata Berwarna Biru Dan Cokelat Dengan Metode Gray Level Cooccurrence Matrix. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
Text (Cover)
Cover_H12110026.pdf - Published Version Download (137kB) |
|
Text (Yuridis)
Yuridis_H12110026.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Abstrak)
Abstrak_H12110026.pdf - Published Version Download (190kB) |
|
Text (Kata Pengantar)
Kapeng_H12110026.pdf - Published Version Download (179kB) |
|
Text (Daftar Isi)
Dafis_H12110026.pdf - Published Version Download (115kB) |
|
Text (Daftar Lain)
Daflain_H12110026.pdf - Published Version Download (111kB) |
|
Text (Bab I)
Bab1_H12110026.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (Bab II)
Bab2_H12110026.pdf - Published Version Download (535kB) |
|
Text (Bab III)
Bab3_H12110026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (465kB) |
|
Text (Bab IV)
Bab4_H12110026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (390kB) |
|
Text (Bab V)
Bab5_H12110026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (100kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus_H12110026.pdf - Published Version Download (99kB) |
Abstract
Penelitian ekstraksi pola iris mata berwarna biru dan cokelat dengan metode Gray Level Cooccurrence Matrix (GLCM) telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola setiap fitur pada GLCM terhadap perbedaan warna iris mata. Penelitian ini menggunakan data citra iris mata terdiri dari 10 citra iris mata berwarna biru dan 10 citra iris mata berwarna cokelat. Tahap preprocessing dimulai dengan memotong citra kemudian dilanjutkan dengan mengubah citra dalam bentuk aras keabuan, membuat histogram dan ekualisasi histogram untuk memperbaiki kualitas citra. Proses selanjutnya menghitung ciri statistik menggunakan GLCM 4 arah (0˚, 45˚, 90˚ dan 135˚) dengan jarak d = 1. Parameter yang digunakan ada 8 yaitu energy, contrast, variance, correlation, sum average, sum entropy, sum variance, maximum probability. Hasil yang diperoleh Pada citra iris mata biru memiliki tingkat keabuan lebih besar dibandingkan dengan citra iris mata cokelat (fitur maximum probability). Tingkat perbedaan level keabuan terlihat lebih besar pada citra iris mata biru dari pada citra iris mata cokelat (sum variance). Citra iris mata biru mempunyai tingkat keabuan rata-rata paling tinggi dibandingkan citra iris mata cokelat (variance). Citra iris mata biru memiliki nilai keseragaman lebih tinggi sedangkan pada citra iris mata cokelat memiliki tingkat keabuan yang konstan (energy). Pada citra iris mata biru warna yang dihasilkan citra lebih gelap dibandingkan dengan citra iris mata cokelat citra terlihat lebih terang (contrast). Tekstur yang dimiliki citra iris mata biru lebih halus dari pada citra iris mata cokelat karena memiliki nilai kerapatan piksel yang lebih tinggi (sum average). Citra iris mata cokelat terlihat hubungan yang linear antara tingkat keabuan dari pasangan piksel dari pada citra iris mata biru (correlation). Citra iris mata cokelat memiliki level keabuan yang acak atau nilai ketidakseragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan citra iris mata biru (sum entropy). Tekstur yang dimiliki citra iris mata cokelat lebih besar dari pada citra iris mata biru. Maka citra iris mata berwarna biru dan cokelat dapat dibedakan menggunakan ekstraksi ciri GLCM
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | 500 – Ilmu Pengetahuan > 510 Matematika > 511 Prinsip-prinsip umum matematika | ||||||
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika S1 | ||||||
Depositing User: | Sri Yulihartini | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2023 02:46 | ||||||
Last Modified: | 30 Jan 2023 09:21 | ||||||
URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/421 |
Actions (login required)
View Item |