Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi Dan Serbuk Kaca Sebagai Agregat Campuran Pembuatan Batako

Rahman, Fathur (2025) Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi Dan Serbuk Kaca Sebagai Agregat Campuran Pembuatan Batako. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover-Bab I) Cover-Bab1_D1051191038.pdf - Published Version Download (488kB)
	Text (D1051191038_FATHUR RAHMAN) D1051191038_FATHUR RAHMAN.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB)

Abstract

Batako adalah bahan bangunan penting, namun biaya produksinya meningkat akibat mahalnya harga semen. Limbah abu sekam padi dan serbuk kaca yang kaya silika dapat menggantikan sebagian semen untuk menekan biaya produksi. Penelitian ini menganalisis pengaruh limbah terhadap kuat tekan dan daya serap air, menentukan komposisi optimal sesuai SNI 03-0349-1989, serta mengevaluasi potensi pemanfaatan limbah pada batako. Penelitian menggunakan variasi campuran abu sekam padi dan serbuk kaca sebesar 0%, 10%, 15%, dan 20%. Pengujian meliputi daya serap air, dan kuat tekan, serta analisis statistik menggunakan uji one-way anova. Hasil menunjukkan penambahan limbah menurunkan kuat tekan dan meningkatkan daya serap air. Batako 10% adalah komposisi optimal sesuai SNI 03-0349-1989. Pemanfaatan limbah pada batako 10% skala industri berpotensi mengurangi jumlah timbulan limbah di Kalimantan Barat. Hasil pengujian one-way anova menunjukkan perbedaan signifikan dalam rata-rata kuat tekan antar kelompok batako yang diuji, namun tidak ada dalam rata-rata daya serap air. Analisis penurunan kuat tekan disebabkan sifat pengikat limbah yang lebih rendah, sementara peningkatan daya serap air berkaitan dengan porositas yang lebih tinggi. Batako 10% optimal, karena kuat tekan dan daya serap air lebih baik dari variasi lain serta sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Pemanfaatan limbah pada campuran 10% di skala industri (2.500 batako/hari) dapat mengurangi timbulan 1,123% limbah kaca dan 0,183% limbah sekam padi di Kalimantan Barat. Kesimpulannya, limbah menurunkan kualitas batako, batako variasi 10% paling optimal, dan berpotensi mengurangi limbah. Penelitian ini berkontribusi pada inovasi dalam material bangunan berkelanjutan, lebih ekonomis, dan mengurangi dampak dari pencemaran limbah.

Actions (login required)

View Item