Theovani, Gabriel Julio (2025) Pemanfaatan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Tambah Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) Dengan Variasi Suhu Pemadatan. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
|
Text (Cover-Bab1)
Cover-Bab1_D1011201109.pdf - Published Version Download (7MB) |
|
|
Text (D1011201109_GABRIEL JULIO THEOVANI)
D1011201109_GABRIEL JULIO THEOVANI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
Abstract
Styrofoam adalah bahan plastik yang terbuat dari polistirena, yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk pengemasan alat-alat elektronik. Dibalik manfaat ekonomis yang dimiliki styrofoam, ternyata limbah yang dihasilkan sulit untuk dihancurkan dan mampu bertahan hingga ratusan tahun tanpa terurai secara alami. Pada campuran aspal yang menggunakan bahan penyusun seperti aspal dan agregat, masih terdapat rongga dalam proses pembuatannya, maka dari itu diperlukan bahan tambah pada campuran beraspal berupa styrofoam yang bertujuan untuk mengisi rongga yang ada dan mengurangi masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari nilai kadar aspal optimum yang akan digunakan dalam pencampuran aspal dengan styrofoam disertai variasi suhu pemadatan, menganalisis pengaruh penambahan styrofoam terhadap karakteristik Marshall pada campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) dan menganalisis pengaruh variasi suhu pemadatan terhadap karakteristik Marshall pada campuran Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC). Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, tahap pertama pengujian karakteristik material yang terdiri dari pengujian agregat dan aspal. Tahap kedua membuat sampel dengan variasi kadar aspal rencana. Tahap ketiga melakukan uji marshall. Tahap keempat melakukan analisis karakteristik marshall sesuai dengan metode Bina Marga 2018 Revisi 2 untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Tahap kelima membuat sampel dengan bahan tambah styrofoam sebesar 0%, 3%, 6%, 9% dan menggunakan suhu pemadatan dengan variasi 110°C, 125°C, 140°C. Tahap keenam melakukan pengujian Marshall. Tahap ketujuh melakukan analisis terhadap karakteristik marshall yang sesuai dengan metode Bina Marga 2018 Revisi 2. Tahap kedelapan menarik kesimpulan dari hasil pengujian yang dilakukan sebelumnya. Hasil pengujian Marshall terhadap karakteristik Marshall didapat nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,6%. Penambahan styrofoam sebagai bahan tambah campuran aspal dan penggunaan variasi suhu pemadatan mempengaruhi nilai-nilai yang terdapat pada karakteristik Marshall. Setiap peningkatan suhu pemadatan akan berpengaruh pada nilai VIM yang semakin menurun, begitu juga dengan penambahan jumlah kadar styrofoam yang membuat nilai VIM menurun. Setiap penambahan styrofoam dan penambahan suhu pemadatan yang semakin tinggi dapat meningkatkan stabilitas disetiap variasi sampel yang telah diuji. Hal ini bisa ditunjukkan melalui hasil pengujian mendapatkan nilai stabilitas tertinggi yaitu sampel dengan kadar styrofoam 9% dan suhu pemadatan 140°C.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 625 Teknik jalan kereta api dan jalan raya | ||||||
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 | ||||||
| Depositing User: | Robiatul Adawiyah | ||||||
| Date Deposited: | 21 Nov 2025 03:07 | ||||||
| Last Modified: | 21 Nov 2025 03:07 | ||||||
| URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/4019 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
