Firmandari, Uray Rima (2025) Analisis Kondisi Kerusakan Jalan Semparuk – Bentunai dengan Metode Surface Distress Index (SDI) dan Bina Marga. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.
|
Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_D1011201014.pdf - Published Version Download (405kB) |
|
|
Text (D1011201014_URAY RIMA FIRMANDARI)
D1011201014_URAY RIMA FIRMANDARI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi yang dapat mempengaruhi kemajuan bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik di suatu daerah. Salah satu jalan yang menjadi penunjang kemajuan suatu daerah adalah Jalan Semparuk – Bentunai, jalan ini berstatus sebagai Jalan Kabupaten dengan kelas jalan IIIA, jalan sepanjang 20,7 km dengan lebar jalan 4 meter ini menghubungkan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Selakau, Kecamatan Salatiga, dan Kecamatan Semparuk. Beberapa segmen jalan ini mengalami kerusakan berat hingga sedang, kerusakan jalan sangat mengganggu pengguna jalan, apalagi di sepanjang ruas jalan tersebut terdapat banyak fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis jenis kerusakan jalan dan menentukan penanganan kerusakan yang efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Surface Distress Index (SDI) dan Metode Bina Marga. Metode Surface Distress Index (SDI) melakukan penilaian berdasarkan dari data survei kondisi jalan (SKJ) atau Road Condition Survey (RCS) yang dilakukan secara visual, metode ini mengidentifikasi 4 unsur kerusakan yaitu luas retak, rata – rata lebar retak, jumlah lubang, rata – rata kedalaman bekas roda. Metode Bina Marga adalah pelaksanaan survey yang dilakukan secara visual terhadap penilaian kondisi jalan, metode ini meninjau volume lalu lintas serta jenis kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan. Dari hasil penelitian didapatkan total 26 segmen jalan yang mengalami kerusakan, berdasarkan hasil analisis metode SDI terdapat 2 jenis kerusakan yaitu kerusakan retak sebesar 16,58 m2 atau 0,16 % , dan lubang sebesar 372,53 m2 atau 3,58 %, dengan 2 jenis penilaian kondisi yaitu rusak berat untuk segmen 1 s/d segmen 20 dan kondisi sedang untuk segmen 21 s/d segmen 26. Sedangkan jenis kerusakan yang terjadi menurut metode Bina Marga terdiri dari 6 jenis kerusakan yaitu retak buaya sebesar 7,63 m2 atau 0,07 %, retak melintang sebesar 1,05 m2 atau 0,01 %, retak memanjang sebesar 5,96 m2 atau 0,06 %, retak pinggir sebesar 1,86 m2 atau 0,02 %, lubang sebesar 372,53 m2 atau 3,58 %, dan pelepasan butir sebesar 0,08 m2 atau 0,001 %, dengan penilaian kondisi dalam bentuk Urutan Prioritas dengan nilai 12 yang berarti memerlukan program pemeliharaan rutin. Solusi penanganan menurut metode SDI adalah berdasarkan nilai SDI untuk setiap segmen dimana segmen 1 s/d segmen 20 dilakukan peningkatan/rekonstruksi, dan segmen 21 s/d segmen 26 dilakukan Pemeliharaan Rutin. Sedangkan solusi penanganan untuk metode Bina Marga menggunakan metode Standar Bina Marga 2011 dimana terdapat 4 jenis solusi penanganan yaitu dengan Perbaikan P2 (Pengaspalan), Metode Perbaikan P4 (Pengisian Retak), Metode Perbaikan P5 (Penambalan Lubang), Metode Perbaikan P6 (Perataan).
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 625 Teknik jalan kereta api dan jalan raya | ||||||
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 | ||||||
| Depositing User: | Sri Yulihartini | ||||||
| Date Deposited: | 14 Nov 2025 03:18 | ||||||
| Last Modified: | 14 Nov 2025 03:18 | ||||||
| URI: | http://36.95.239.66/id/eprint/3891 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
