Kajian Status Hara Kebun Kelapa Sawit Rakyat Pada Lahan Gambut di Desa Rasau Jaya III Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya

Noviandy, Fikri (2023) Kajian Status Hara Kebun Kelapa Sawit Rakyat Pada Lahan Gambut di Desa Rasau Jaya III Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover-Bab1) Cover-Bab1_C1051161082.pdf - Published Version Download (424kB)
	Text (C1051161082_FIKRI NOVIANDY) C1051161082_FIKRI NOVIANDY.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Lahan gambut telah banyak dimanfaatkan diantaranya adalah untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan. Lahan gambut juga sangat bermanfaat sebagai daerah sumber air, resapan dan cadangan air. Lahan gambut sangat berguna sebagai daerah untuk menampung air hujan sehingga pada daerah ini akan terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang panjang. Pemanfaatan lahan gambut menyebabkan perubahan ekosistem lahan gambut itu sendiri. Gambut umumnya memiliki pH yang rendah, kapasitas tukar kation yang tinggi, kejenuhan basa rendah, memiliki kandungan unsur N, P, Ca, Mg yang rendah dan memiliki kandungan unsur mikro yang rendah. Tanaman kelapa sawit memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Oleh sebab itu, penelitian tentang kajian status hara didalam tanah yang ditanami tanaman kelapa sawit sangat penting dilakukan untuk mengetahui ketersediaan unsur hara di dalam tanah sebagai pendukung produksi tanaman kelapa sawit dan untuk rekomendasi pemupukan pada perkebunan kelapa sawit. Satu diantaranya lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya dengan luas 294.665 Ha . Di Provinsi Kalimantan Barat terdapat 324.051 ha lahan gambut diubah menjadi perkebunan sawit skala besar yang dimiliki oleh 133 perusahaan kelapa sawit. Kedalaman lahan gambut yang dikonversi tadi berkisar 50 – 400 cm. Setiap perusahaan rata-rata mengelola 2.436 ha. Penelitian dilakukan pada tanaman kelapa sawit umur 6 tahun, pelaksanaan penelitian ini dilakukan terdiri dari persiapan, penentuan lokasi dan pengambilan sampel tanah. Berbagai tahapan di atas dapat diuraikan secara singkat, pada tahap ini dilakukan pengambilan berbagai data dan informasi yang di perlukan dalam proses penelitian, baik data yang berhubungan dengan lokasi penelitian dan pustaka maupun data lain yang terkait dengan penelitian ini. Selain persiapan tersebut juga dipersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam proses penelitian. Luas lahan penelitian 3 ha, terdapat 3 lokasi (Blok) dengan nomor blok kebun A (1ha), B (1 ha), C (1 ha), jenis tanah pada lokasi penelitian tergolong pada titik. Sebelum pengambilan sampel tanah, tahap awal yang dilakukan yaitu penentuan titik pengambilan sampel, Penentuan titik pengamatan sampel tanah dilakukan dengan metode diagonal pada setiap lokasi penelitian di 3 blok kebun sehingga terdapat 5 titik pengambilan sampel. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara mengambil 3 sub sampel tanah pada masing-masing blok kebun menjadi 3 sampel komposit. Jarak pengambilan sampel tanah diambil dari batang pada jarak sekitar 1,3 meter disetiap piringan tanaman sawit dengan kedalaman 0-30 cm. Penentuan titik sampel dimulai dari batas parit dengan jarak 50 meter ke titik pengambilan sampel. Data yang diperoleh dari hasil analisis tanah dilaboratorium akan diolah sesuai dengan tujuan dari penelitian. Hasil dari analisis tanah digunakan untuk menentukan status kesuburan tanah pada lahan kebun kelapa sawit sesuai dengan kriteria Pusat Peneltian Tanah (PPT) 1983. Setelah data dari hasil analisis laboraturium dikumpulkan dan diolah, tahap selanjutnya dari proses penelitian ini adalah penyajian hasil. Hasil disajikan dalam bentuk laporan yang memuat tentang status dari masing-masing unsur hara N, P dan K tanah, status kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan.

Actions (login required)

View Item