Indeks Desa Membangun Desa Tebang Benua Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau

Yohana, Yohana (2023) Indeks Desa Membangun Desa Tebang Benua Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover-Bab I)
Cover-Bab1_B1013161014.pdf - Published Version

Download (443kB)
[img] Text (B1013161014_YOHANA)
B1013161014_YOHANA.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) karakteristik warga desa yang menilai IDM, (2) mengeksplorasi pembangunan sosial ekonomi di Desa Tebang Benua, (3) membandingkan nilai komponen IDM berdasarkan persepsi responden dan peneliti, (4) membandingkan kategori IDM berdasarkan persepsi responden, (5) peneliti dan pemerintah dan untuk mengetahu dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian warga desa Tebang Benua. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 432 KK dan menggunakan 50 sampel yang diambil secara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner, wawancara mendalam dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan eksploratif. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa sosial ekonomi di Desa Tebang Benua sudah cukup baik. Dapat dilihat dari akses ke Pustu (Puskesmas Pembantu), sebagian besar warga desa telah terdaftar sebagai peserta BPJS, tersedianya fasilitas pendidikan SD dan PAUD. Dari kegiatan ekonomi, tersedia warung kelontong dan pengepul TBS (Tandan Buah Segar) sawit. Namun, akses menuju pasar dan toko cukup jauh dari desa (±20 Km). Sebagian besar responden berusia 35-54 tahun dan berstatus menikah. Sekitar 66% warga desa bekerja sebagai petani dengan tingkat pendidikan terakhir tamatan SD/ sederajat, pendapatan berkisar Rp 500.000 – Rp 999.000 dengan tanggungan 4 – 5 orang dan sebagian besar memiliki luas rumah 50 – 79 m2 . Sebagian besar warga desa telah menggunakan listrik PLN, memiliki WC pribadi dan memiliki tempat tinggal yang layak. Nilai terbesar oleh responden untuk komponen IDM ada pada toleransi (5) dan untuk nilai terkecil ada pada dokter (0). Berdasarkan persepsi peneliti nilai terbesar ada pada kesehatan, toleransi, rasa aman dan akses ke sanitasi (5), sedangkan untuk nilai terkecil yaitu dokter, akses informasi, lembaga keuangan, jasa logistik dan tanggap bencana (0). Berdasarkan nilai IDM oleh responden (0,5523), peneliti (0,5298) dan Pemerintah (0,5803) memiliki kesamaan yang menunjukkan masuk dalam kategori Desa Tertinggal. Selama masa pandemi, warga desa tidak dapat bekerja secara maksimal karena adanya kebijakan PPKM di sejumlah daerah, sehingga petani haya bias menjual hasil taninya di dusun terdekat. Aturan pengurangan jam kerja untuk warga desa yang bekerja sebagai sopir dan karyawan swasta dikenakan potongan upah kerja. Oleh karena itu selama pandemi warga desa memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan uang simpanan dan bantuan dari pemerintah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Yohana, YohanaNIMB1013161014UNSPECIFIED
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 307 Komunitas
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan S1
Depositing User: Rudiarti Rudiarti
Date Deposited: 24 Sep 2025 03:54
Last Modified: 24 Sep 2025 03:54
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/3768

Actions (login required)

View Item View Item