Pemanfaatan Limbah Spent Bleaching Earth Pada Stabilisasi Tanah-Semen Untuk Lapisan Fondasi Jalan Ditinjau Dari Karakter Kembang Susut

Nashiruddin, Nashiruddin (2023) Pemanfaatan Limbah Spent Bleaching Earth Pada Stabilisasi Tanah-Semen Untuk Lapisan Fondasi Jalan Ditinjau Dari Karakter Kembang Susut. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_D1011181046.pdf - Published Version Download (27kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_D1011181046.pdf - Published Version Download (388kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_D1011181046.pdf - Published Version Download (289kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_D1011181046.pdf - Published Version Download (15kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_D1011181046.pdf - Published Version Download (125kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_D1011181046.pdf - Published Version Download (712kB)
	Text (Daftar Lain) Daflain_D1011181046.pdf - Published Version Download (458kB)
	Text (Bab I) Bab1_D1011181046.pdf - Published Version Download (151kB)
	Text (Bab II) Bab2_D1011181046.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Bab III) Bab3_D1011181046.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (Bab IV) Bab4_D1011181046.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (Bab V) Bab5_D1011181046.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (12kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_D1011181046.pdf - Published Version Download (124kB)
	Text (Lampiran) Lamp_D1011181046.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (64MB)
	Text (D1011181046_NASHIRUDDIN) D1011181046_NASHIRUDDIN.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (69MB)

Abstract

Tanah dapat didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki sifat tanah secara teknis dengan menggunakan bahan-bahan tertentu. Tanah mengembang atau expansive soil, yaitu tanah yang memiliki ciri-ciri kembang susut yang besar, mengembang pada musim hujan dan menyusut pada musim kemarau. Biasanya pengembangan dan penyusutan tersebut tidak merata dari suatu titik ke titik lainnya dan menimbulkan diffential movement. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki sifat tanah secara teknis dengan menggunakan bahan-bahan tertentu. pencampuran tanah juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan buatan pabrik agar sifat-sifat teknis dari tanah bisa lebih baik. Stabilisasi kimia adalah mencampur tanah dengan bahan-bahan kimia sehingga memungkinkan adanya reaksi kimia serta menghasilkan senyawa baru yang lebih stabil dibandingkan senyawa asal pada tanah. Salah satu parameter untuk mengetahui pengembangan tanah tersebut baik atau tidak, dapat dilihat dari swelling test yaitu dengan pengujian CBR soaked, free swelling index, swelling test geonor dan cara tidak langsung dengan menggunakan uji batas-batas atterberg. Salah satu limbah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan sawit adalah Spent Bleaching Earth (SBE). Spent bleaching earth (SBE) merupakan limbah padat hasil dari proses produksi dari industri pengolahan minyak kelapa sawit yang termasuk kedalam limbah hasil pemucatan industri kimia atau CPO (Crude Palm Oil ). Sehingga perlu dipikirkan alternatif pemecahan permasalahan pencemaran ini, salah satunya digunakan untuk stabilisasi tanah. Untuk memanfaatkan SBE ini, dilakukanlah penelitian mengenai pemanfaatan SBE yang digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah.Tujuan penelitian ini 1) Memanfaatkan limba SBE untuk stabilisasi tanah untuk lapisan fondasi jalan yang ditinjau dari karakter kembang susut. 2)Mengetahui pengembangan tanah asli capkala. 3)Mengetahui hubungan kadar penambahan spent bleaching earth (SBE) dan semen terhadap pengembangan tanah lempung capkala. 4) Menentukan dan mengetahui potensi pengembangan tanah lempung Capkala sebelum dan setelah ditambahkan SBE 5%,10%,15%,20% dan semen 5% pada tanah modifikasi (tanah tergamggu + bentonite 40%) dengan masa pemeraman 0,7,14 hari. Menggunakan kadar air optimum yang didapat dengan uji pemadatan tanah (standar) dengan variasi campuran SBE 5%,10%,15%,20% dan semen 5%. Dari hasil penelitian di dapat untuk tanah terganggu (tanah Capkala) berat jenis 2,569, batas cair 51,444%, batas plastis 29,507%, dan indeks plastisitas 21,937%. Dari uji hydrometer dan analisa saringan tanah terganggu termasuk dalam A-7-6 berdasarkan AASHTO, termasuk MH dalam USCS, dan lempung berlanau jika menurut USDA.Swelling pressure dari tanah terganggu CBR soaked 2,653 %, Free Swelling index (FSI) 26,667 %, dan swelling pressure 2,427% yang semuanya termasuk pengembangan medium. Tanah terganggu ditambah bentonite 40% agar mendapatkan pengembangan yang termasuk kategori high. Didapatkan hasil dari tanah modifikasi CBR soaked 5,533 %, Free Swelling index (FSI) 45,455 %, dan swelling pressure 4,133% yang semuanya termasuk pengembangan high. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penambahan bentonite dapat meningkatkan pengembangan tanah sebesar 108,569% ,70,455% dan 70,270% terhadap tanah terganggu. Untuk tanah modifikasi setelah ditambah variasi kadar SBE 5%,10%,15%,20% dan semen 5% dapat menurunkan persentase swelling potential dari tanah modifikasi. Dari hasil uji CBR soaked penurunan potensi kembang susut 60,632%, 73,541%, 60,068%, dan 55,351%. Untuk uji FSI mengalami penurunan 32,308%, 63,333%, 26,677%, dan 20%. Serta untuk uji swelling pressure terjadi penurunan 46,032%, 53,651%, 41,905%, dan 39,683%

Actions (login required)

View Item