Studi Komparatif Akibat Hukum Perkawinan Tidak Dicatatkan Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan

Yusfida, Tuti (2023) Studi Komparatif Akibat Hukum Perkawinan Tidak Dicatatkan Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover)
Cover_A1011191261.pdf - Published Version

Download (34kB)
[img] Text (Yuridis)
Yuridis_A1011191261.pdf - Published Version

Download (51kB)
[img] Text (Abstrak)
Abstrak_A1011191261.pdf - Published Version

Download (16kB)
[img] Text (Kata Pengantar)
Kapeng_A1011191261.pdf - Published Version

Download (75kB)
[img] Text (Daftar Isi)
Dafis_A1011191261.pdf - Published Version

Download (9kB)
[img] Text (Bab I)
Bab1_A1011191261.pdf - Published Version

Download (238kB)
[img] Text (Bab II)
Bab2_A1011191261.pdf - Published Version

Download (320kB)
[img] Text (Bab III)
Bab3_A1011191261.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (178kB)
[img] Text (Bab IV)
Bab4_A1011191261.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (14kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dapus_A1011191261.pdf - Published Version

Download (153kB)
[img] Text (A1011191261_TUTI YUSFIDA)
A1011191261_TUTI YUSFIDA.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (668kB)

Abstract

Perkawinan sirri (tidak dicatatkan) menurut hukum islam adalah sah sepanjang telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan tanpa harus dicatatkan. Menurut hukum perkawinan indonesia perkawinan sah bila telah dilaksanakan menurut ketentuan agama dan syarat-rukunnya dan dilakukan di hadapan pegawai pencatat nikah (KUA) karena dengan pencatatan perkawinan mempunyai kekuatan hukum. Bila dibandingkan akibat perkawinan sirri menurut hukum islam dan undang-undang perkawinan tentunya ada terdapat persamaan dan perbedaan begitu juga ada kelebihan dan kekurangannya. Adapun judul dalam penelitian ini yaitu Studi Komparatif Akibat Hukum Perkawinan Tidak Dicatatkan Ditintaju Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan. Rumusan masalah yaitu Bagaimana Perbandingan Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Menurut Undang-undang Perkawinan dan Hukum Islam. Tujuan penelitian ini pertama adalah untuk menganalisis persamaan dan perbedaan akibat hukum perkawinan tidak dicatatkan menurut hukum islam dan undang-undang perkawinan. Kedua untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan akibat perkawinan tidak dicatatkan menurut hukum islam dan undang-undang perkawinan. Ketiga untuk menganalisis pendapat ulama tentang akibat hukum perkawinan tidak dicatatkan. Penelitian ini menggunakan metode Yuridis Normatif artinya permasalahan yang diangkat, dibahas dan diuraikan dalam penelitian ini difokuskan dengan menerapkan kaidah-kaidah atau norma norma dalam hukum positif.Jenis pendekatan yang digunakan yaitu Pendekatan perundang-undangan, Pendekatan konseptual dan Pendekatan kasus. Hasil dari penelitian ini dapat dicapai bahwa persamaan: adanya akad atau ijab qabul menjadi halalnya hubungan suami istri dengan tujuan untuk menghindari perbuatan zina. Perbedaan: dalam hukum Islam kawin sirri tetap sah dimata agama apa bila syarat dan rukun terpenuhi diantara kedua bela pihak. Undang-Undang Perkawinan yang secara jelas telah mengatur aturan pernikahan dalam artian pencatatan pernikahan dan secara hukum positif/ undang-undang perkawinan, kawin sirri tidak tercatat dalam akta pernikahan karena tidak terdaftar dalam pencatatan perkawinan/pernikahan. Kelebihan : Menurut Hukum Islam, sah di mata agama dan menghindari perbuatan maksiat(zina), Sedangkan Menurut Undang-Undang Perkawinan kepentingan- kepentingan pihak-pihak yang melatarbelakangi dilakukannya pernikahan sirridapat tertutupi. kekurangan : Menurut Hukum Islam , pihak perempuan tidak bisa menuntut hak-hak-nya sebagai istri yang telah dilanggar oleh suami karenatidak adanya kekuatan hukum yang tetap terhadap legalitas perkawinan tersebut. Sedangkan menurut Undang Undang Perkawinan Istri yang telah dinikahi secara sirri tidak ada akta nikah dianggap sebagai isteri yang tidak sah ,perkawinan status anak yang dilahirkan sehingga dianggap tidak ada akta kelahiran sebagai anak sah. MUI memandang bahwa nikah sirri tidak memenuhi ketentuan perundang-Undangan dan seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap istri dan anak yang dilahirkannya, yakni berkaitan dengan hak-hak istri dan anak, seperti pemberian nafkah serta hak waris- mewarisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Yusfida, TutiNIMA1011191261UNSPECIFIED
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1
Depositing User: Rudiarti Rudiarti
Date Deposited: 17 Jul 2025 04:37
Last Modified: 17 Jul 2025 04:37
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/2760

Actions (login required)

View Item View Item