Implementasi Diversi Terhadap Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Di Pengadilan Negeri Pontianak

Wulandari, Fitri (2023) Implementasi Diversi Terhadap Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Di Pengadilan Negeri Pontianak. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_A1011191010.pdf - Published Version Download (70kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_A1011191010.pdf - Published Version Download (606kB)
	Text (Surat Pernyataan) SP_A1011191010.pdf - Published Version Download (132kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_A1011191010.pdf - Published Version Download (124kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_A1011191010.pdf - Published Version Download (223kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_A1011191010.pdf - Published Version Download (390kB)
	Text (Daftar Lain) Daflain_A1011191010.pdf - Published Version Download (295kB)
	Text (Bab I) Bab1_A1011191010.pdf - Published Version Download (393kB)
	Text (Bab II) Bab2_A1011191010.pdf - Published Version Download (314kB)
	Text (Bab III) Bab3_A1011191010.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (268kB)
	Text (Bab IV) Bab4_A1011191010.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (125kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_A1011191010.pdf - Published Version Download (132kB)
	Text (Lampiran) Lamp_A1011191010.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (601kB)
	Text (A1011191010_FITRI WULANDARI) A1011191010_FITRI WULANDARI.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Implementasi Diversi wajib dilakukan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Pengadilan Negeri Pontianak yang dilaksanakan berdasarkan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan ke proses di luar peradilan pidana dengan yang menggunakan pendekatan keadilan restoratif. Berdasarkan UU SPPA Diversi mempunyai tujuan untuk mencapai perdamaian antara korban dan anak, menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan, menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan menanamkan rasa tanggungjawab kepada anak. Anak yang berkonflik dengan hukum wajib dilakukan Diversi pada setiap tahap peradilan termasuk pemeriksaan di Pengadilan. Pengadilan merupakan lembaga terkahir untuk mengupayakan implementasi Diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum ketika sebelum melalui proses persidangan. Akan tetapi, berdasarkan data di Pengadilan Negeri Pontianak dalam 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 terdapat 66 perkara anak yang berkonflik dengan hukum, dan untuk yang berhasil melalui implementasi Diversi hanya 8 perkara anak sedangkan 58 perkara anak yang berkonflik dengan hukum gagal melalui Diversi dan diselesaikan melalui proses persidangan secara formal. Problematika yang dibahas pada penelitian ini mengenai implementasi Diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Pengadilan Negeri Pontianak dan menganalisis faktor – faktor yang menjadi penghambat daam implementasi di Pengadilan Negeri Pontianak. Jenis penelitian menggunakan Yuridis Empiris melalui pendekatan yuridis empiriss sehingga penjelasan mengenai analisis berdasarkan instrumen-instrumen hukum yang telah dilakukan objek penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa asas, tujuan dan pelaksanaanan sistem peradilan pidanaa anak tidak sepenuhnya dicapai dalam implementasi Diversi di Pengadilan Negeri Pontianak. Terlihat dimana penulis menemukan beberapa ketidaksesuaian antara das sollen dan das sein pada implementasi Diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Pengadilan Negeri Pontianak, yang meliputi kualifikasi dari aparat penegak hukum, pihak – pihak yang dihadirkan, dan proses pelaksanaanan.

Actions (login required)

View Item