Analisis Angkutan Sedimen Dasar Beberapa Sungai di Kalimantan Barat Menggunakan Formulasi Empiris

Soleh, Muhammad (2023) Analisis Angkutan Sedimen Dasar Beberapa Sungai di Kalimantan Barat Menggunakan Formulasi Empiris. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

	Text (Cover) Cover_H1071181029.pdf - Published Version Download (90kB)
	Text (Yuridis) Yuridis_H1071181029.pdf - Published Version Download (190kB)
	Text (Abstrak) Abstrak_H1071181029.pdf - Published Version Download (93kB)
	Text (Kata Pengantar) Kapeng_H1071181029.pdf - Published Version Download (135kB)
	Text (Daftar Isi) Dafis_H1071181029.pdf - Published Version Download (97kB)
	Text (Daftar Lain) Daflain_H1071181029.pdf - Published Version Download (103kB)
	Text (Bab I) Bab1_H1071181029.pdf - Published Version Download (140kB)
	Text (Bab II) Bab2_H1071181029.pdf - Published Version Download (274kB)
	Text (Bab III) Bab3_H1071181029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (376kB)
	Text (Bab IV) Bab4_H1071181029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (233kB)
	Text (Bab V) Bab5_H1071181029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (117kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapus_H1071181029.pdf - Published Version Download (106kB)
	Text (Lampiran) Lamp_H1071181029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (223kB)
	Text (H1071181029_MUHAMMAD SOLEH) H1071181029_MUHAMMAD SOLEH.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Formulasi empiris adalah formulasi yang diturunkan berdasarkan pengamatandari sebuah eksperimen ilmiah yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis angkutan sedimen dasar pada kondisi sungai pasang, normal, dan surutmenggunakan formulasi empiris, yaitu Formula Einstein, Meyer-Petter Muller (MPM),Frijlink, Van Rijn, dan Rottner serta menganalisis hubungan angkutan sedimen dasartotal dengan bilangan Froude. Hasil perhitungan debit angkutan sedimen dasar (Qb)menggunakan Formula Einstein, Frijlink, dan Rottner telah dibandingkan dengan dataacuan dari Badan Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) 1 Pontianak yang menggunakanFormula MPM dan Van Rijn. Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan FormulaEinstein, Frijlink, dan Rottner tidak menunjukkan nilai Qb yang sama dengan BWSK 1Pontianak yang menggunakan Formula MPM dan Van Rijn di Sungai Kapuas, Landak,dan Banyuke baik pada kondisi sungai pasang, normal, dan surut. Hal ini dikarenakanparameter masing-masing formula yang digunakan berbeda. Namun demikian, terdapatsatu lokasi yang paling mendekatati perhitungan BWSK 1 Pontianak, yaitu di lokasiDarit pada kondisi sungai pasang antara Formula Frijlink dan MPM masing-masingsebesar 22,7 m3/Tahun dan 23,58 m3/Tahun. Selanjutnya, hubungan antara bilanganFroude dengan nilai Qb dari hasil perhitungan kelima formula empiris yang digunakanpada tiga kondisi sungai, yaitu surut, normal, dan pasang, tidak menunjukkan pola yangteratur. Penggunaan parameter yang berbeda pada masing-masing formula empiris telahmemberikan nilai Qb yang berbeda. Perbedaan parameter yang digunakan dalammasing-masing formula dapat mempengaruhi besar nilai Qb yang diperoleh.

Actions (login required)

View Item