FENOMENA ANAK PUTUS SEKOLAH DI SMK GEMPITA SENAKIN DESA ANDENG KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

Saul, Marko (2022) FENOMENA ANAK PUTUS SEKOLAH DI SMK GEMPITA SENAKIN DESA ANDENG KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover)
Cover_E1021141016.pdf - Published Version

Download (18kB)
[img] Text (Lembar Pengesahan)
Yuridis_E1021141016.pdf - Published Version

Download (542kB)
[img] Text (Surat Pernyataan)
SP_E1021141016.pdf - Published Version

Download (291kB)
[img] Text (Abstrak)
Abstrak_E1021141016.pdf - Published Version

Download (880kB)
[img] Text (Kata Pengantar)
Kapeng_E1021141016.pdf - Published Version

Download (88kB)
[img] Text (Daftar Isi)
Dafis_E1021141016.pdf - Published Version

Download (81kB)
[img] Text (Daftar Lain)
Daflain_E1021141016.pdf - Published Version

Download (99kB)
[img] Text (Bab I)
Bab1_E1021141016.pdf - Published Version

Download (144kB)
[img] Text (Bab II)
Bab2_E1021141016.pdf - Published Version

Download (140kB)
[img] Text (Bab III)
Bab3_E1021141016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (147kB)
[img] Text (Bab IV)
Bab4_E1021141016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (167kB)
[img] Text (Bab V)
Bab5_E1021141016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (162kB)
[img] Text (Bab VI)
Bab6_E1021141016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (88kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dapus_E1021141016.pdf - Published Version

Download (110kB)
[img] Text (Lampiran)
Lamp_E1021141016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (267kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “ Fenomena Anak Putus Sekolah Di SMK Gempita Senakin DEsa Andeng Kecamatan Sengah Temila Kabupaten”, penelitian ini membahas mengenai phenomena Anak Putus Sekolah di SMK Gempita senakin desa andeng. Fenomena sosial adalah gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial. Banyak sekali fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Fenomena sosial terjadi terutama di perkotaan dan di pedesaan dimana ada banyak sekali masyarakat dari beragam latar belakang ekonomi, tempat kelahiran, budaya, dan bahkan agama. Ary H. Gunawan (2010: 71) menyatakan bahwa “putus sekolah merupakan predikat yang diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan berikutnya”. Pada dasarnya ada banyak teori yang sudah dikembangkan berkaitan dengan fenomena sosial, salah satunya adalah teori fenomenologi. Teori fenemenologi berusaha untuk memahami makna peristiwaserta interaksi pada orang-orang biasa pada situasi tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati prilaku orang dengan maksud menemukan fakta dan penyebab. Pendekatan fenomenologi mengakui adanya kebenaran empiric etic yang memerlukan akal budi untuk melacak dan menjelaskan serta berargumentasi. (Anwar & Andang,2013). Anak putus sekolah bukanlah fenomena yang baru didalam kehidupan sosial. Fenomena anak yang putus sekolah tersebut merupakan pengalaman atau peristiwa yang dilakukan dalam keadaan sadar v yang banyak terjadi dalam kehidupan sosial. Teori fenomenologi menjelaskan atau mengungkapkan pemahaman tentang fenomena anak putus sekolah untuk menemukan fakta, faktor penyebab serta dampak terjadinya fenomena anak remaja putus sekolah sesuai dengan realitas yang ada. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode deskriptif akan berusaha menjelaskan, menuturkan, mendeskripsikan, menganalisis dan sebagainya, mengenai bagaimana fenomena anak remaja putus sekolah, sehingga pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan yang bersifat deduktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang diperoleh dari informan tersebut terjaring dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para informan sehingga didapatkan jawaban yang alamiah pula. Adapun tempat penelitian yang akan difokuskan oleh peneliti adalah di SMK Gempita Senakin Desa Andeng, Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, ini dikarenakan banyak dijumpai banyak anak yang putus sekolah. sehingga penelitian ini tidak terbatas oleh wilayah dan memudahkan peneliti dalam memilih informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Subjek penelitian adalah sumber untuk memperoleh keterangan atau informasi yang lengkap dan valid. Pada penelitian kualitatif, subjek penelitian disebut dengan istilah informan yaitu orang yang memberikan informasi tentang data yang diperlukan peneliti berkaitan dengan peneliti yang sedang dilakukan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik pusrposive vi dengan cara menggunakan informan yang dianggap mengetahui informasi, memahami informasi dan menjadi aktor (pelaku maupun pemberi solusi). Dokumentasi bahwa di dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang diperlukan melalui dokumentasi atau pengambilan gambar menggunakan kamera, perekaman suara dan melihat catatan. Melalui dokumentasi yang akan dilakukan ini, diharapkan sebagai data pendukung dari peneliti agar penelitian yang dilakukan terlihat lebih akurat lagi. Adapun teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Informan merupakan seseorang yang memberikan imformasi kepada orang lain yang membutuhkan sebuah jawaban atau imformasi tertentu. Dengan demikian informan dapat juga disebut sebagai responden, informan sangat banyak di perlukan atau digunakan dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif. Sebelum penulis memaparkan tentang kondisi informan / anak putus sekolah, penulis terlebih dahulu memaparkan kriteria para imforman yaitu beberapa masyarakat atau orang tua anak yang putus sekolah yang di kategorikan dalam permasalahan ekonomi. Siswa dapat putus sekolah yang disebabkan oleh alasan-alasan yang berkaitan dengan sekolah, faktor ekonomi, keluarga, teman sebaya dan masalah vii pribadi. Banyak siswa berhenti sekolah dan kemudian bekerja untuk memberi dukungan kepada keluarganya. Status sosial ekonomi merupakan faktor utama dari latar belakang keluarga yang berkaitan sangat erat dengan putus sekolahnya seorang siswa. Siswa yang memiliki keluarga dengan kelas ekonomi rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk putus sekolah dibandingkan dengan keluarga dengan kelas ekonomi menengah. Kebanyakan remaja yang putus sekolah memiliki teman yang juga putus sekolah. Secara umum Pendidikan adalah suatu proses pengubahan tingkah laku manusia untuk tujuan tertentu. Untuk mengubah tersebur tentunya diperlukan upaya-upaya tertentu agar proses itu berlangsung dan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan kita melalui berbagai cara. Penyelenggaraan Pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur Pendidikan formal, non formal dan informal. Jalur Pendidikan formal merupakan Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur Pendidikan non formal merupakan Pendidikan yang di selenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan Pendidikan formal dalam rangka mendukung Pendidikan sepanjang hayat. Sedangkan jalur Pendidikan informal merupakan Pendidikan yang diselenggarakan atau dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Anak Putus sekolah di Desa Andeng merupakan bagian dari masyarakat heterogen yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda namun memiliki karakteristik yang hampir sama, Sebagian besar masyarakat dan anak yang putus viii sekolah bekerja sebagai petani dan buruh lainnya memiliki tingkat Pendidikan relatif rendah. Faktor yang terdapat pada dalam diri anak tersebut yang tidak memiliki kemauan sama sekali untuk sekolah.Seperti yang terdapat pada keluarga LN, ST dan AM yang tidak menyelesaikan sekolah pada jenjang pendidikan sekolah .Disebabkan karena faktor ekonomi keluarga sehingga anaknya cenderung untuk bekerja membantu orang tuanya meringankan beban kelurga dari pada pergi sekolah, sehingga anak tersebut kurang memiliki kemauan sendiri untuk tidak bersekolah dan melanjutkan sekolah. Semestinya anaknya usia belajar mengebu-gebu ingin menutut ilmu pengetahuan namun karena terbebani oleh kondisi kehidupan ekonomi keluarga yang kurang baik terhadap perkembangan pendidikan anak, sehingga kemauan anak untuk sekolah kurang mendapat perhatian sebagaimana mestinya. faktor eksternal ialah faktor yang ada diluar dari anak tersebut. Seperti yang terdapat pada keluarga GR dan MY yang menyebabkan mereka tidak bisa menyelesaikan sekolah pada jenjang pendidikan sekolah dikarenakan oleh sebab pengaruh lingkungan dan pergaulan bebas. Kemampuan ekonomi orang tua ialah sesuatu hal yang menjadi penyebab seorang anak tidak dapat menyelesaikan sekolah pada jenjang Pendidikan. Kemampuan ekonomi orang tua, tingginya harapan kesempatan (oppratuny cost) sekolah terutama bagi anak-anak keluarga miskin, kurang sensitif sekolah terhadap peserta didik.Menurut Made Pidarta, (1997:244), menyatakan :Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menetukan, tetapi bukan pemegang utama. Sebab ix ada hal lain yang lebih mentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu pendidikan. Memang benar dalam dunia modern ini lebih-lebih pada zaman pasca modern seperti sekarang, hampir semuanya dikendalikan oleh uang, sehingga tidak mengherankan kalau tujuan kebanyakan orang bersekolah adalah agar bisa mencari uang atau menigkatkan pengahasilan. Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di Desa Andeng Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak yaitu dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi, peneliti menemukan faktor kemampuan ekonomi orang tua, kurangnya kesadaran orang tua arti pentingnya pendidikan,lingkungan pergaulan dan tempat tinggal. Adapun saran dalam penelitian ini adalah, Perlu adanya kerjasama antara orangtua, masyarakat dan pihak sekolah untuk membangkitkan minat anak untuk kembali bersekolah dengan memberikan motivasi seperti reward and punishment dalam lingkungan keluarga, masyarakat. Kepada orangtua di Desa Andeng Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, supaya lebih memperhatikan kelangsungan pendidikan anaknya, dalam upaya mempersiapkan generasi muda yang kompeten,baik dari segi intelektual, maupun moral. Kepada perangkat Kelurahan Desa Andeng Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, agar lebih mendorong semangat belajar bagi warganya, dan memfasilitasi berbagai kendala yang dialami anak dalam belajar,sehingga tidak ditemukan lagi anak putus sekolah, baik karena faktor ekonomi maupun faktor dalam diri anak sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Saul, MarkoNIME1021141016UNSPECIFIED
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Pembangunan Sosial S1
Depositing User: Mohdi - Ismail
Date Deposited: 11 Apr 2025 07:05
Last Modified: 11 Apr 2025 07:05
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/2267

Actions (login required)

View Item View Item