Perbandingan Sistem Pembagian Kewarisan Islam Dengan Kewarisan Masyarakat Adat Melayu Sambas Di Desa Samustida Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas

Harianti, Dina (2023) Perbandingan Sistem Pembagian Kewarisan Islam Dengan Kewarisan Masyarakat Adat Melayu Sambas Di Desa Samustida Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Skripsi thesis, Universitas Tanjungpura.

[img] Text (Cover)
Cover_A1011191190.pdf - Published Version

Download (82kB)
[img] Text (Yuridis)
Yuridis_A1011191190.pdf - Published Version

Download (398kB)
[img] Text (Surat Pernyataan)
SP_A1011191190.pdf - Published Version

Download (129kB)
[img] Text (Abstrak)
Abstrak_A1011191190.pdf - Published Version

Download (95kB)
[img] Text (Kata Pengantar)
Kapeng_A1011191190.pdf - Published Version

Download (199kB)
[img] Text (Daftar Isi)
Dafis_A1011191190.pdf - Published Version

Download (85kB)
[img] Text (Bab I)
Bab1_A1011191190.pdf - Published Version

Download (255kB)
[img] Text (Bab II)
Bab2_A1011191190.pdf - Published Version

Download (364kB)
[img] Text (Bab III)
Bab3_A1011191190.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (246kB)
[img] Text (Bab IV)
Bab4_A1011191190.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (116kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dapus_A1011191190.pdf - Published Version

Download (130kB)
[img] Text (A1011191190_DINA HARIANTI)
A1011191190_DINA HARIANTI.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Hukum kewarisan merupakan aturan pembagian harta peninggalan dari seorang pewaris kepada ahli waris, kemudian ditentukan siapa saja yang berhak menerima warisan dan berapa besar bagiannya masing-masing. Namun pada prakteknya dalam kehidupan masyarakat, hukum kewarisan yang diterapkan tidaklah seragam, sehingga memunculkan perbandingan antar sistem hukum waris yang digunakan. Contohnya ada yang menggunakan kewarisan Islam dan ada yang menggunakan kewarisan adat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sistem pembagian waris Islam dan hukum waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida. (2) Untuk menganalisis penyebab perbedaan pembagian waris Islam dan waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida. (3) Untuk menganalisis perbandingan sistem pembagian waris Islam dan waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum Normatif. Penelitian hukum Normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder belaka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis konsep hukum dan pendekatan perbandingan. Sumber data terdiri dari data sekunder, adalah studi kepustakaan (Library Research), kemudian teknik pengumpulan data dilakukan dengan kepustakaan, wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa pada dasarnya perbandingan sistem pembagian kewarisan Islam dengan kewarisan masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas mencakup persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah pada unsur-unsur kewarisan, asas yang digunakan (asas bilateral), kedudukan ahli waris utama (keturunan), dan harta benda yang diwariskan. Sedangkan Perbedaanya terletak pada proses peralihan harta waris. Jika dalam waris islam, ketika pewaris sudah meninggal dunia, sedangkan dalam waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida, tidak terikat kepada meninggalnya pewaris. Kemudian, waktu pembagian waris. Jika dalam waris Islam, ahli waris dapat menuntut sewaktu-waktu harta warisan, sedangkan dalam waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida, pelaksanaan pembagian waris dalam waktu yang lama atau hanya sebagian yang dibagi. Kemudian, banyaknya bagian waris. Jika dalam waris Islam, dalam aturan tertulis, bagian laki-laki dan perempuan 2:1, meskipun dalam prakteknya tergantung faktor kesepakatan, keadilan dan kerelaan para ahli waris mengenai bagian tersebut. Sedangkan, dalam waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida , bagian laki-laki dan perempuan adalah 1:1, meskipun faktanya, sama seperti hukum waris islam aturan tersebut tidaklah mengikat, sebab juga tergantung faktor kesepakatan, keadilan dan kerelaan para ahli waris mengenai banyaknya bagian tersebut. Kemudian, Jika dalam waris Islam, tidak mengenal ketentuan memberi kepada anak angkat dan pengganti waris, sedangkan dalam waris masyarakat adat Melayu Sambas di Desa Samustida mengenal ketentuan memberi kepada anak angkat dan pengganti waris.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNomor Induk Mahasiswa (NIM)Email
Harianti, DinaNIMA1011191190UNSPECIFIED
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1
Depositing User: Sri Yulihartini
Date Deposited: 06 Mar 2025 03:27
Last Modified: 06 Mar 2025 03:27
URI: http://36.95.239.66/id/eprint/2011

Actions (login required)

View Item View Item